Semarang, LINGKAR — Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, menegaskan bahwa para pekerja seni harus tetap berkarya meskipun pemerintah tengah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran. Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan kegiatan penyerapan aspirasi bersama komunitas seni di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, pada Sabtu (12/4).
“Efisiensi anggaran memang berdampak, namun bagi insan seni, kreativitas tidak boleh berhenti,” ujar Samuel.
Ia menjelaskan, kondisi saat ini membuat instansi atau lembaga pemerintah belum memungkinkan untuk memberikan ruang pertunjukan secara penuh kepada kelompok seni. Meski demikian, Samuel menawarkan solusi berupa pemanfaatan media digital untuk menampilkan karya seni.
“Kami akan memproduksi video pendek berisi keunggulan masing-masing paguyuban atau komunitas seni, dilengkapi narasi agar bisa dinikmati oleh penonton dari luar Jawa Tengah,” jelasnya.
Menurut legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah I itu, peluang untuk memasarkan karya seni ke sektor swasta masih terbuka lebar. Ia menyebutkan bahwa kesenian daerah memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikemas dengan baik.
“Kesenian daerah sangat bisa dijual. Kami akan bantu memasarkan, termasuk dengan narasi yang memperkuat nilai budayanya,” tambahnya.
Samuel juga menyoroti regenerasi pelaku seni di Bandungan, di mana mayoritas anggota paguyuban seni saat ini berasal dari kalangan muda. Hal ini dinilainya sebagai sinyal positif bagi pelestarian budaya lokal di masa mendatang.
“Regenerasi sudah berjalan. Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk terus melestarikan budaya dan menjadikan tontonan sebagai tuntunan,” pungkasnya. (RARA-LINGKAR)