PATI, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menargetkan hasil produksi padi di lahan produktif minimal 10 ton per hektar. Target itu disampaikan Bupati Pati, Sudewo setelah mengetahui sosok petani asal Karangwage, Kecamatan Trangkil, Sunyoto yang mampu memproduksi padi sebanyak 10 ton per hektar.
“Nanti Pak Sunyoto, petani Desa Karangwage itu akan datang ke desa-desa lain, menjelaskan kepada kelompok tani untuk dilaksanakan di tiap desanya,” ujarnya usai memberikan pengarahan kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL) se-Kabupaten Pati di Pendopo Kabupaten pada Jumat, 11 April 2025.
Untuk mencapai target 10 per hektare, pihaknya akan memanfaatkan lahan pertanian dengan ketersediaan air yang cukup. Setelah itu, petani diajarkan bagaimana cara pengolahan lahan, pemupukan dan pemilihan benih padi yang baik.
“Cara pengolahan tanahnya. Pupuknya itu terdiri dari beberapa unsur, itu unsur apa saja, cara pencampurannya apa saja. Kemudian saat pemupukan padi harus berumur berapa, kondisi airnya seperti apa, itu detail,” jelas dia.
Sudewo mengatakan dari sekian banyaknya petani di Kabupaten Pati hanya Sunyoto saja yang mampu memproduksi padi sebanyak 10 ton per hektar. Oleh karenanya, pencapaian tersebut harus ditularkan ke petani yang lain.
“Sekalipun banyak sawah yang tersedia air, yang mencapai produksi 10 ton hanya tersedia Desa Karangwage. Lha saya maksudkan yang sawahnya kecukupan produksinya harus seperti Desa Karangwage,” kata dia.
Lebih lanjut, dalam kesempatan itu Sudewo juga berencana akan membuatkan seragam khusus bertuliskan ’10 ton bisa’ bagi PPL se-Kabupaten Pati. Seragam tersebut sebagai penyemangat bagi PPL agar dalam membimbing petani untuk memproduksi padi sebanyak 10 ton per hektar.
“Alhamdulillah PPL semangat semua, dinas pertaniannya juga siap untuk turun secara langsung, di bantu para camat dan didukung oleh kepala desa,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)