PATI, lingkarjateng.id – Mbah Sumijan (76), warga Desa Slungkep, Kecamatan Kayen, baru ditemukan pada Sabtu, 12 April 2025 pukul 11.50 WIB.
Wanita lansia itu ditemukan tak bernyawa setelah dilaporkan hilang karena terbawa arus banjir di Desa Slungkep, Kecamatan Kayen, pada Jumat, 11 April 2025 sore.
Lokasi penemuan berjarak sekitar 5 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hanyut, yaitu di wilayah aliran sungai turut Desa Srikaton, Kecamatan Kayen.
“Korban ditemukan oleh tim gabungan 5 km ke arah utara dari lokasi dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, Sabtu, 12 April 2025.
Jasad korban selanjut divisum. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Korban dinyatakan meninggal dunia akibat gagal napas yang disebabkan oleh tenggelam.
“Setelah itu korban di bawa ke rumah duka dengan di temukan ya korban maka opsar di tutup dan SRU yang terlibat dan di kebalikannya masing-masing,” kata dia.
Sebelumnya, seorang lansia di Desa Slungkep, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati dilaporkan hanyut saat terjadi banjir bandang pada Jumat, 11 April 2025 sore.
Korban warga RT 2 RW 1 tersebut hanyut terbawa arus sungai saat hendak memotong bambu di belakang rumahnya. Sumijan tidak bisa menyelamatkan diri lantaran fisiknya yang sudah tua.
“Di belakang rumah yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan sungai. Yang saat itu air sungai meluap akibat hujan deras di wilayah atas,” ujar Martinus pada Jumat malam.
Tim gabungan dari TRC BPBD, BAGANA, SAR MTA, Basarnas, Koramil dan Polsek Kayen serta warga setempat telah diterjunkan melakukan pencarian.
“Basarnas perjalanan menuju lokasi. Kalau ada info ditemukan, nanti saya kabari,” jelas Martinus via WhatsApp.
Dia menghimbau, masyarakat jangan beraktivitas di dekat sungai hingga debit air sungai turun. Pasalnya, hujan deras yang terjadi di Pegunungan Kendeng mengakibatkan aliran sungai di Desa Slungkep sangat deras.
“Kalau tinggi muka air sungai naik dan aliran arusnya deras, masyarakat jangan melakukan aktifitas di dekat sungai, apalagi utk sesuatu yg bisa ditunda, tunggu sampai kondisi sungai aman utk beraktifitas,” imbaunya.
Diketahui, banjir bandang menerjang pemukiman warga dengan kedalaman sekitar 30 sentimeter. Banjir tersebut berlangsung tidak lama lantaran dan saat ini telah surut. (Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)