GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Warga Desa Sumberjosari RT 05/RW 01, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, membangun jalan desa setempat yang telah lama rusak secara swadaya.
Salah seorang warga Desa Sumberjosari, Suwarni, mengatakan jalan tersebut dibangun menggunakan dana patungan dari warga setempat.
“Jalan yang di bangun itu di lorong sebelah lorong ini,” ujarnya pada Jumat, 11 April 2025.
Ia mengatakan jalan tersebut sudah rusak sejak lama. Karena tak kunjung ada perbaikan, warga akhirnya mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan secara swadaya.
“Itu jalan sudah rusak lama, jadi warga inisiatif untuk melakukan perbaikan jalan,” katanya.
Ia memperkirakan panjang jalan yang dibangun tersebut sekitar kurang lebih 100 meter dengan lebar jalan sekitar 2-3 meter.
Jalan tersebut biasanya dilalui oleh para petani yang ingin pergi bekerja ke sawah mereka.
“Jalan itu tembus dengan area persawahan, biasanya petani yang punya sawah di sana akan melewati jalan itu,” tuturnya.
Sebelumnya, viral sebuah video yang diunggah oleh pemilik akun TikTok Arif Sodiqin yang memperlihatkan warga Desa Sumberjosari sedang bergotong-royong untuk membangun jalan desa.
Dalam video tersebut nampak warga sedang meratakan cor untuk jalan yang sedang dibangun dengan menggunakan adonan semen, kerikil dan lain sebagainya.
Terlihat juga truk molen yang sedang mengucurkan cor untuk pembangunan jalan desa.
Ternyata, dana pembangunan jalan desa tersebut merupakan iuran para warga setempat yang dikumpulkan setiap hari Kamis dengan nominal Rp 5.000.
“Sengkuyungan warga RT 05/RW 01, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Tanpa menggunakan dana bantuan desa,” kata Arif dalam video tersebut.
Dalam video itu, Arif juga mengingatkan warganet atau masyarakat sekitar agar tidak menyetujui apabila ada seseorang atau pejabat yang mengajukan pembiayaan pembangunan jalan di Desa Sumberjosari tersebut.
Mereka khawatir pembangunan jalan yang dilakukan secara swadaya itu diklaim oleh pejabat setempat.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan dari pemerintah desa setempat. (Lingkar Network | Ahmad Abror – Lingkarjateng.id)