GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan mengajukan bantuan anggaran untuk pemulihan Pasar Gubug sebesar Rp 50 miliar kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan, Anang Armunanto, mengungkapkan bahwa Bupati Grobogan, Setyo Hadi, telah menjalin audiensi dengan Direktur Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU, Maulidya Indah Junica, di Jakarta baru-baru ini.
Anang menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu Pemkab Grobogan memaparkan rencana percepatan pembangunan Pasar Gubug, termasuk rancangan teknis, rencana anggaran, dan legalitas lahan.
“Pemerintah daerah juga menjelaskan langkah-langkah yang telah dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan agar pembangunan dapat segera direalisasikan,” ujar Anang dalam keterangan tertulis pada Jumat, 12 Maret 2025.
Sembari menunggu proses pembangunan pasar baru, Pemkab Grobogan telah menyiapkan pasar darurat sebagai solusi sementara dengan anggaran Rp 2,5 miliar dari dana tidak terduga (DTT).
Pasar darurat tersebut mampu menampung 841 pedagang dengan fasilitas 707 los, 45 kios, dan 89 dasaran. Langkah ini diambil agar roda ekonomi tetap berputar dan pedagang bisa kembali berjualan.
Selain infrastruktur, perhatian juga diberikan pada aspek pemulihan ekonomi pedagang.
Anang menjelaskan bahwa Pemkab Grobogan berkoordinasi dengan perbankan untuk memberikan relaksasi kredit serta skema pinjaman lunak bagi pedagang terdampak.
“Berbagai bentuk bantuan dari banyak pihak pun mengalir, menunjukkan kepedulian bersama terhadap pemulihan Pasar Gubug” ujar Anang.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Grobogan telah melakukan survei kondisi Pasar Gubug pada Rabu, 19 Maret 2025.
Kepala Disperindag Grobogan, Pradana Setyawan, mengungkapkan bahwa survei itu bertujuan untuk mengumpulkan data guna menyusun detail engineering design (DED) pasar baru yang sesuai dengan standar nasional indonesia (SNI) pasar rakyat.
“Kami ingin memastikan rencana pembangunan ulang tidak hanya mengembalikan aktivitas ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas pasar agar lebih layak, aman, dan nyaman bagi pedagang serta pengunjung,” ujarnya.
Survei tersebut melibatkan pemetaan ulang area pasar, pendataan jumlah pedagang yang terdampak, serta pengkajian infrastruktur penunjang seperti akses jalan, sanitasi, dan sistem pengelolaan limbah.
Semua hasil survei akan menjadi dasar penyusunan DED pasar baru yang dirancang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8152:2021 tentang Pasar Rakyat.
Pradana menjelaskan pasar baru nantinya akan mengusung konsep modern yang tetap mempertahankan nuansa tradisional. Beberapa fasilitas penunjang yang direncanakan antara lain area dagang yang lebih tertata, jalur evakuasi yang jelas, sistem pemadam kebakaran, serta area parkir yang lebih luas.
Sebagaimana informasi, kebakaran yang menimpa Pasar Gubug pada Senin, 4 November 2024, menghanguskan sebanyak 797 kios dan los.
Atas insiden tersebut, Pemkab Grobogan menderita kerugian sebesar Rp 47,2 miliar dengan rincian berupa kerugian bangunan pasar sebesar Rp 24,7 miliar dan kerugian material yang dialami pedagang sebesar Rp 22,5 miliar. (Lingkar Network | Ahmad Abror – Lingkarjateng.id)