JEPARA, Lingkarjateng.id – Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Nur Hidayat, mendorong para pengusaha furnitur di Kabupaten Jepara untuk melakukan inovasi marketing dengan membuka pasar baru di negara selain Amerika Serikat (AS).
“Saya yakin di negara-negara lain juga masih banyak potensinya untuk bisa menjadi pasar baru bagi industri furnitur Jepara, dan saya kira permintaan mebel di domestik atau asia masih cukup banyak. Jadi jangan terlalu khawatir,” katanya di Jepara pada Jumat, 11 April 2025.
Menurutnya, pembukaan pasar baru di negara-negara selain AS sangat perlu dilakukan untuk menghadapi dampak tarif impor 32 persen yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump untuk barang dari Indonesia.
“Kami berharap para pengusaha untuk memperhatikan negara-negara lain yang sekiranya bisa menjadi pasar baru bagi produknya, sehingga perusahaan tetap bisa berjalan dan karyawan juga tetap bisa bekerja. Kita jangan tergantung dengan AS, apalagi kalau menurut jarak dan potensi pasarnya juga tidak hanya ada di sana saja,” terangnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data ekspor komoditas furnitur dari kayu Kabupaten Jepara, pada tahun 2024 lalu tercatat ada 151 eksportir dengan 54 negara tujuan.
Nilai ekspor furnitur kayu Jepara pada tahun tersebut mencapai 174.811.327,3 USD atau sekitar Rp 2,81 triliun.
Adapun secara keseluruhan, ekspor semua komoditas dari Kabupaten Jepara mulai dari furnitur, alas kaki, hasil laut, dan lainnya pada tahun 2024 melibatkan 298 eksportir, dengan 110 negara tujuan dan total nilai ekspor mencapai 589.578.041,32 USD. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)