SALATIGA, Lingkarjateng.id – Harga tiket bus antar kota antar provinsi (AKAP) jurusan Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang dan daerah lainnya di Provinsi Jawa Barat dan Banten pada arus balik Lebaran 1446 H naik hingga 50 persen dari harga normal. Pada hari biasa harga tiket bus AKP dari Salatiga tujuan Jakarta untuk bus kelas eksekutif berkisar Rp 300.000. Pada arus balik Lebaran ini mencapai Rp 450.000.
Kepala Terminal Tipe A Tingkir, Salatiga Vicky Candra Yanuar menyatakan, kenaikkan harga tiket bus AKAP pada arus mudik dan balik lebaran sudah lazim terjadi. Tahun ini, kenaikkan harga tiket mencapai 40 persen hingga 50 persen.
“Kalau harga tiket bus berbeda-beda, tergantung kelas dan fasilitas yang diberikan kepada penumpang. Saat ini, harga tiket bus jurusan Jakarta dan daerah lainnya di Jawa Barat dan Banten di Terminal Tipe A Tingkir berkisar antara Rp 400.000 hingga Rp 500.000 per kursi,” katanya, Jumat, 4 April 2025.
Menurutnya, meski mengalami kenaikkan jumlah penumpang, namun sampai saat ini belum ada penumpang yang terlantar. Semua penumpang masih mendapatkan tiket, meski pemberangkatannya sampai larut malam.
“Semua penumpang masih terlayani dengan bus reguler. PO bus belum mengoperasionalkan bus cadangan,” ujarnya.
Vicky memprediksi peningkatan jumlah penumpang akan terus terjadi hingga 7 April 2025.
“Prediksi kami, puncak arus balik akan terjadi pada Minggu atau Senin besok,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Terminal Tipe A Tingkir, Salatiga pada hari Ke 14 Posko Angkutan Lebaran, Kamis, 3 April 2025, bus datang dan berangkat mencapai 318 unit. Kemudian jumlah penumpang datang sebanyak 7.491 orang dan penumpang berangkat 7.973 orang.
Jumlah bus datang dan berangkat naik 26,69 persen dari tahun lalu pada periode yang sama sebanyak 251 unit. Sedangkan jumlah penumpang datang naik 29,20 persen dari tahun lalu sebanyak 5.798 orang dan jumlah penumpang berangkat naik 32,79 persen dari tahun sebelumnya 6.004 orang.
“Kalau prediksi kami, lonjakan penumpang terjadi karena banyak pemudik yang memilih kembali ke Jakarta lebih awal untuk menghindari kemacetan di perjalanan saat puncak arus balik,” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)