Tragis! Ibu dan Anak di Blora Tewas Tergelincir di Kolam Sedalam Satu Meter

Ibu dan anak di Blora tewas tergelincir di kolam

Kepolisian Polsek Todanan memeriksa kolam pemandian yang menjadi TKP tewasnya seorang ibu dan anak di Desa Kajengan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, pada Rabu, 5 Maret 2025. (Dok. Polres Blora/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Ibu dan anak warga Desa Todanan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, tewas saat sedang bermain di salah satu kolam pemandian Desa Kajengan, kecamatan setempat pada Rabu pagi, 5 Maret 2025.

Kapolsek Todanan, IPTU Joko Sulistya, mengatakan korban bernama LY (24) dan anaknya yang berusia empat tahun.

Ia mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut bermula saat korban bersama anaknya datang ke pemandian sekitar pukul 08.00 WIB pagi.

“Keterangan saksi menyebutkan, sekitar pukul 08.00 pagi, keduanya pergi ke pemandian. Namun, keduanya tidak bisa berenang,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi dasar kolam yang licin membuat dua korban tergelincir dan tenggelam di pemandian tersebut.

Adapun kolam tersebut memiliki panjang 15 meter, lebar 9 meter, kedalaman kolam 1,2 meter, dan tinggi air 1 meter.

Lebih lanjut, Kapolsek Todanan mengatakan insiden itu diketahui oleh Kasini warga desa setempat yang ingin mencuci baju pada pukul 09.00 WIB pagi.

Saat di lokasi, Kasini melihat sosok tubuh mengapung di pemandian itu. Namun, ia tidak berani menolong dan menunggu adanya warga yang melintas.

Beberapa menit kemudian, sambung Kapolsek Todanan, datang warga lain yang hendak mencuci karung plastik.

Namun, mereka juga ragu untuk bertindak hingga akhirnya saksi ketiga melintas dan tanpa pikir panjang langsung turun ke air untuk menolong korban.

“Saat ditolong, ternyata korban yang ditemukan pertama adalah ibu dari anak tersebut. Tak berselang lama, warga menyadari ada korban lain yang juga tenggelam, yakni anaknya,” lanjut IPTU Joko.

Korban LY dibawa ke rumah mertuanya di Desa Kajengan, sementara anaknya sempat dilarikan ke Puskesmas Todanan. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis, anak tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Petugas Polsek Todanan bersama anggota Koramil, petugas puskesmas, serta perangkat desa setempat kemudian melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Dari hasil pemeriksaan, kejadian ini murni musibah. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” kata IPTU Joko.

Setelah pemeriksaan selesai, pihak kepolisian menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan secara layak.

Atas kejadian ini, IPTU Joko mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di pemandian, terutama bagi yang tidak bisa berenang.

“Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di sekitar pemandian, terutama jika membawa anak-anak. Pastikan mereka dalam pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version