KUDUS, Lingkarjateng.id – Perusahaan tekstil raksasa PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex telah dinyatakan pailit dan tutup permanen per 1 Maret 2025. Akan tetapi, PT Sari Warna Asli di Kabupaten Kudus yang merupakan bagian dari Sritex Group hingga kini masih tetap beroperasi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Industrial dan Perselisihan Ketenagakerjaan Disnaker Perinkop dan UKM Kabupaten Kudus, Agus Juanto.
Agus mengatakan bahwa PT Sari Warna Asli yang berlokasi di Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, itu hingga saat ini masih banyak menerima pesanan bahkan dari luar negeri.
“PT Sari Warna Asli ini ramai, banyak order dari buyer luar negeri,” ungkapnya di Kudus pada Selasa, 4 Maret 2025.
Agus menegaskan, kasus pailit dan bangkrutnya Sritex tidak berpengaruh terhadap perusahaan PT Sari Warna Asli.
“Tidak terdampak, ada pemilik Sritex yang tanam saham tapi tidak mayoritas. Jadi dari awal tidak untuk Sritex, ada di luarnya,” jelasnya.
Agus mengatakan bahwa PT Sari Warna Asli tidak menggarap pesanan dari Sritex, melainkan memiliki pangsa pasar sendiri. Sehingga, PT Sari Warna Asli tidak ikut terdampak pailit dan bangkrutnya pabrik tekstil raksasa di Indonesia tersebut.
Ia menyebut, sekitar 800 karyawan di perusahaan tersebut masih tetap bekerja seperti biasanya.
“Para pegawai masih berangkat seperti biasa, tidak terkena dampaknya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, ribuan pekerja PT Sritex telah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena bangkrutnya perusahaan tersebut.
Hal itu pun mendapat perhatian banyak pihak, mulai dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga pemerintah pusat. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarjateng.id)