BLORA, Lingkarjateng.id – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Blora memotong ratusan juta anggaran yang diperuntukan belanja dan perjalanan dinas setelah melakukan efisiensi anggaran.
Kepala DPMPTSP Blora, Bondan Arsiyanti (Danik), menuturkan total anggaran untuk DPMPTSP pada tahun 2025 sebayak Rp6 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk menggaji seluruh pegawai beserta operasional Mal Pelayanan Publik (MPP).
“Selain itu, seluruh program DPMPTSP yang langsung menyasar ke masyarakat juga dibiayai oleh jatah anggaran itu,” terangnya.
Danik menjelaskan, dari rekomendasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) pemotongan anggaran sebelumya sebesar Rp700 juta. Namun diperhitungkan kembali maka pemotongan tersisa Rp500 juta.
“Anggaran belanja dinas sebelumnya dipotong Rp500 juta lebih. Setelah dihitung kembali maka pemotongan terhadap efisiensi menjadi Rp302 juta,” terangnya.
Jamin Keamanan Pangan, UMKM di Blora Diminta Urus Sertifikasi PIRT
Sementara untuk perjalanan dinas tidak terjadi penghitungan kembali. Anggaran perjalanan dinas diefisiensikan sebesar Rp198 juta dari total anggaran Rp396 juta.
“Anggaran perjalanan dinas dipotong 50 persen. Dimana perjalanan dinas DPMPTSP ini didominasi pelayanan keliling,” ungkapnya.
Efisiensi anggaran perjalanan dinas itu akan berdampak pada pelayanan keliling yang saat ini dimasifkan DPMPTSP pada program bertajuk BOSS KECE atau Bersama OSS Berkeliling Kecamatan.
“Ini sedang kita usahakan untuk tidak ada pemotongan terhadap perjalanan dinas yang bersinggungan kepada masyarakat. Pelayanan tetap sesuai standard tapi BBM perjalanan dinas jangan ikut dipotong,” terangnya. Menurutnya pelayanan keliling tersebut sangat membantu masyarakat bila melihat luasan Kabupaten Blora dengan jarak setiap kecamatan ke pusat kota Blora. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)