JEPARA, Lingkarjateng.id – Harga kebutugan pokok di Kabupaten Jepara terpantau stabil pada pekan kedua bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo (Wiwit), bersama Forkopimda dan pejabat terkait meninjau pasar, toko, serta agen LPG pada Selasa, 11 Maret 2025 memantau stok dan harga kebutuhan masyarakat.
Rombongan Bupati Jepara dimulai dari Pasar Jepara II, lalu berlanjut ke Toko Sido Rahayu, SPBU Mulyoharjo, serta agen LPG 3 kilogram PT Sendang Harto Mandiri. Hasil pemantauan menunjukkan harga bahan pokok relatif tidak mengalami kenaikan signifikan.
Menurut Mas Wiwit, sapaan akrab Bupati Jepara, harga cabai rawit turun dari Rp120 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram. Harga daging, telur, dan minyak goreng juga masih dalam batas wajar. Minyak goreng dijual seharga Rp15.700 per liter. Ia memastikan harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
“Alhamdulillah, di Jepara harga bahan pokok menjelang Idulfitri masih kondusif,” ujarnya.
Pihaknya juga turut mengecek langsung di lapangan terkait isu minyak goreng rakyat MinyaKita yang volumenya tidak sesuai dengan label yang tertera.
Menurut hasil pemeriksaan di dua produsen menunjukkan produk masih memenuhi standar. Kasus pengurangan isi tidak ditemukan di Jepara.
“Sudah kita cek dari dua produsen, hasilnya memenuhi standar,” ucapnya.
Terkait pasokan LPG 3 kilogram, Mas Wiwit menyatakan kemungkinan ada tambahan distribusi menjelang Lebaran. Pihaknya segera mengajukan permohonan agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
“Minggu ini kami bersurat, kemungkinan ada tambahan pasokan sehingga stok aman,” jelasnya.
Di tingkat pengecer, harga LPG bersubsidi sempat melebihi harga eceran tertinggi (HET). Namun, Bupati memastikan kondisi masih terkendali. Ia optimistis stabilnya suplai akan menekan harga secara bertahap.
“Dengan suplai yang lancar, harga kemungkinan akan turun dengan sendirinya,” tuturnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)