SALATIGA, Lingkarjateng.id – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga menjamin ketersediaan stok pangan menjelang Ramadhan hingga lebaran nanti aman. Cadangan pangan yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga mencapai 83,023 ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 53 ton beras kualitas medium.
Angka tersebut sudah melebihi nilai rekomendasi minimal cadangan pangan pemerintah yang dianjurkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk Kota Salatiga.
“Stok pangan aman. Kami memiliki stok cadangan pangan 83 ton gabah kering giling atau setara 53 ton beras,” kata Kepala Dispangtan Kota Salatiga, Henni Mulyani, pada Kamis, 13 Februari 2025.
Dia menjelaskan, jumlah penduduk Kota Salatiga sebanyak 200.136 jiwa. Adapun jumlah kebutuhan beras penduduk Salatiga mencapai 31,22 ton. Jika dalam dalam kondisi darurat dan tidak ada sumber pangan apa pun, cadangan pangan pemerintah masih bisa memenuhi kebutuhan sekitar 2 hari.
“Dengan jumlah cadangan pangan 53 ton beras, mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. Dan selama ini ketersediaan stok pangan yang dimiliki Pemkot Salatiga mengalami surplus. Ini terjadi karena pasokan komoditas pangan ke Salatiga tidak ada kendala dan selalu melebihi kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Meski demikian, kata Henni, Dispangtan Kota Salatiga tetap melakukan berbagai langkah untuk penguatan cadangan pangan. Upaya itu dilakukan dengan pembinaan kepada kelompok tani pengelola cadangan pangan akan pentingnya menjaga stok di lumbung pangan masyarakat. Ini dilakukan sebagai upaya mengurangi dampak gejolak harga pangan yang mungkin saja terjadi.
“Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling penting dan strategis bagi kehidupan manusia. Maka dari itu, Dispangtan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” ujarnya.
Henni menyatakan bahwa terpenuhinya pangan dengan kondisi ketersediaan yang cukup merupakan aspek penting untuk membentuk ketahanan pangan yang baik.
Peran pemerintah sebagai pelayan publik dalam mewujudkan ketahanan pangan, memiliki tanggung jawab untuk membangun ketahanan pangan guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)