BLORA, Lingkarjateng.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, Siswanto, mendukung adanya lokasi khusus yang diperuntukkan industri hijau berbasis pertanian di wilayah setempat.
“Kita (Kabupaten Blora) memiliki kekayaan lahan pertanian yang luas, dan juga punya hutan yang luas, sehingga perlu adanya lokasi-lokasi yang diperuntukkan industri, khususnya lokasi yang berbasis pertanian,” kata Siswanto di Blora pada Kamis, 13 Februari 2025.
Siswanto mengatakan bahwa luasan lahan pertanian dan hutan yang ada di Kabupaten banyak menghasilkan produk pertanian seperti padi, jagung, kedelai, tebu, bahkan tembakau.
Menurutnya, adanya lokasi khusus industri hijau berbasis pertanian berpotensi menarik investor masuk ke Blora. Oleh karena itu, ia mendorong Pemrintah Kabupaten (Pemkab) Blora untuk mengembangkan industri tersebut.
“Semua hasil pertanian di Kabupaten Blora dapat diakomodir oleh industri tersebut. Selain itu, produk lainnya dapat diambil dari daerah sekitar Blora, guna menunjang produktivitas setiap hari,” jelasnya.
Siswanto menjelaskan bahwa industri hijau sangat penting karena ramah lingkungan dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Blora.
“Selain itu, banyak tenaga kerja yang terserap. Nantinya berujung dengan menekan angka pengangguran dan warga Blora yang merantau,” ujarnya.
Sebagai informasi, Pemkab Blora sedang getol menarik investor untuk melakukan penanaman modal di wilayah setempat.
Tak tanggung-tanggung, Pemkab Blora menyediakan 1,2 ribu (1.224,24) hektare lahan untuk Kawasan Peruntukan Industri (KPI) eksisting. Total lahan itu tersebar di 11 kecamatan, dengan 14 titik lokasi KPI eksisting. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)