BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Blora siap memfasilitasi calon investor untuk bertemu langsung dengan pemilik lahan yang berada di kawasan peruntukan industri (KPI) eksisting.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Blora, Mahbub Junaidi, menuturkan bahwa keterbukaan antara pemilik lahan dan calon investor menjadi upaya untuk menemukan solusi terkait harga lahan yang sesuai dengan kebutuhan investor.
“Nantinya, investor dapat mensurvei dan bertemu langsung dengan pemilik lahan. Pihak Pemkab akan memfasilitasi pertemuan itu sehingga harga yang disepakati tidak ada campur tangan pihak luar,” tutur Mahbub, Kamis, 27 Februari 2025.
Selanjutnya, kata Mahbub, calon investor dapat berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk mendapatkan informasi detail lahan maupun perizinan.
Harga Lahan dan Infrastruktur Jadi Kendala Investor Masuk ke Blora
Di sisi lain, Kepala DPMPTSP Blora Bondan Arsiyanti menuturkan pihaknya terbuka untuk segala konsultasi terkait lahan KPI eksisting yang ada di kabupaten Blora. Dirinya juga berharap para investor dapat langsung bertemu ke pemilik lahan, tanpa adanya pihak ketiga yang terlibat.
“Di DPMPTSP Blora terbuka segala informasi terkait luasan lahan KPI eksisting. Nantinya para investor dapat kita pertemukan dengan pemilik lahan yang berada di wilayah KPI eksisting,” tutur wanita yang akrab disapa Bu Danik.
Danik menjelaskan bahwa DPMPTSP akan mengajak stakeholder terkait untuk mempertemukan calon investor dengan pihak desa atau masyarakat pemilik lahan.
“Kita akan melibatkan pihak desa, bahkan kita juga akan melibatkan tingkat RT/RW untuk pertemuan investor dengan pemilik lahan,” kata dia.
Menurut Danik, mempertemukan calon investor dengan pemilik lahan bisa meningkatkan kepercayaan dalam investasi dan mendapatkan harga lahan yang wajar karena tidak melalui perantara atau pihak ketiga.
“Harapannya agar para investor tidak melibatkan makelar tanah atau calo. Jadi harga tanah yang disepakati adalah harga yang diinginkan oleh pemilik tanah,” paparnya. Sebagai informasi, Pemkab Blora telah menyediakan lahan berstatus KPI eksisting yang siap untuk dibangun industri, dengan total 1,2 ribu hektare yang tersebar di 24 titik di 11 kecamatan. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)