REMBANG, Lingkarjateng.id – Jelang Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang direncanakan setelah Hari Raya Idul Fitri, para elit partai berkumpul di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar Sarang, Rembang, Rabu, 12 Februari 2025. Acara yang mengusung tema dzikir dan doa bersama dari pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB itu dihadiri oleh Plt Ketua Umum PPP Mardyono, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy, serta para kyai dan ulama.
Dalam kesempatan tersebut, Mardyono menekankan pentingnya doa bersama para kyai, ulama, dan kader PPP untuk kemajuan partai di tahun politik mendatang.
“Hari ini adalah momen penting bagi kita, karena acara dzikir dan doa ini menjadi simbol bahwa PPP harus kembali ke khittah-nya dengan kembali ke pesantren,” ungkap Mardyono.
Mardyono merujuk pada isu Muktamar yang akan datang, dimana beberapa nama calon ketua umum mulai menjadi perbincangan hangat. Namun, ia masih enggan membocorkan nama-nama tersebut. Ia menegaskan bahwa partai terbuka untuk semua elemen.
“Kami dari PPP membuka peluang kepada semua elemen. Kami terbuka lebar untuk siapa saja,” ucapnya.
Sekjen PPP Arwani Thomafi, atau yang akrab disapa Gus Aang, menambahkan bahwa ada usulan dari para kyai, ulama, dan DPC untuk melaksanakan Muktamar di pesantren adalah langkah tepat.
“PPP mempunyai sejarah dan basis kekuatan yang kuat di pesantren, sehingga melaksanakan Muktamar di sini adalah langkah yang tepat,” ujarnya.
Mengenai kandidat calon ketua umum PPP, Gus Aang menegaskan bahwa partai akan menyambut baik siapapun yang berkeinginan untuk berkontribusi mencalonkan diri.
“Kami welcome dengan siapa saja yang ingin bersama-sama membangun dan membesarkan PPP. Intinya adalah kolaborasi untuk kemajuan partai,” pungkasnya.
Acara doa bersama itu, kata Gus Aang, bukan hanya sekedar ritual, tetapi menjadi langkah strategis PPP dalam mempersiapkan diri menuju Muktamar dan menghadapi tantangan di tahun politik yang akan datang. (Lingkar Network | Vicky Rio – Lingkarjateng.id)