PATI, Lingkarjateng.id – Serapan pupuk bersubsidi di Kabupaten baru 30 persen meski saat ini sudah memasuki musim tanam kedua (MT 2).
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 sebanyak 21.461.298 ton urea dan 15.844.895 ton NPK.
Sementara menurut data per April 2024, pupuk yang terserap baru sebesar 7.257.016 ton urea atau 33,81 persen dari alokasi. Kemudian, 4.904.614 ton NPK atau 30,95 persen dari alokasi.
Wilayah yang paling sedikit serapan pupuk bersubsidi yakni Kecamatan Tambakromo sebanyak 344.940 ton urea atau 21,73 persen. Kemudian 213.500 atau 22,82 persen NPK.
“MT dua masih persiapan tanam. Ini MT satu masih banyak ‘kan, angka serapannya baru 33 persen urea dan 30 persen NPK. Jadi saat ini pupuk masih ada,” jelas Kepala Seksi Pupuk dan Pestisida Dispertan Pati, Aldoni Nurdiansyah, Kamis, 4 April 2024.
Kemudian, wilayah yang paling tinggi serapannya yakni Kecamatan Winong. Jumlah pupuk yang sudah terserap sebanyak 910.650 ton atau 49,02 persen urea, kemudian pupuk NPK sebanyak 570.800 ton atau 53,44 persen dari total alokasi.
“Paling tinggi serapan ada di Kecamatan Winong. Di atas 40 persen itu Winong,” lanjut dia.
Menurut Aldoni, saat ini masih terdapat kendala yang dialami para petani dalam menebus pupuk bersubsidi. Masih ada petani yang kurang paham bagaimana cara menebus pupuk bersubsidi menggunakan E-KTP.
“Keluhan paling banyak adalah masalah prosedur karena ini baru lagi menggunakan E-KTP. Menggunakan E-KTP memang perlu sosialisasi bahwa yang menggunakan E-KTP orang yang terdaftar di e-alokasi. Jadi tidak sembarang orang diterima,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)