Tekan Kenaikan Harga Beras, Pemkab Semarang Segera Gelar Operasi Pasar Murah

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang akan melakukan upaya-upaya untuk menekan kenaikan harga sejumlah bahan pokok.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menuturkan, bahwa forum koordinasi daerah (Forkopimda) Kabupaten Semarang telah melakukan rapat dan koordinasi menanggapi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras.

“Akan segera dilakukan operasi pasar, ini koordinasi antara Bulog dan juga Diskumperindag (Dinas Komunikasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan, red) Kabupaten Semarang. Total rencananya sementara akan ada operasi pasar di empat pasar tradisional di Kabupaten Semarang,” katanya, Kamis, 29 Februari 2024.

Ngesti mengatakan, operasi pasar murah ini menjual beras dengan harga di bawah pasaran. Adapun stoknya, pihaknya akan mengirim surat ke Bulog untuk meminta alokasi pengadaan beras. Terkait jumlahnya, masih dalam proses hitung.

“Untuk alokasinya masih kami hitung berapa-berapanya, namun ini akan kami lakukan secepatnya demi menurunkan angka inflasi di Kabupaten Semarang,” katanya.

Disinggung soal gagal panen petani di Kabupaten Semarang, pihaknya menegaskan hal itu hoaks.

“Kami kemarin sudah berkoordinasi dengan Dispertanikap (Dinas Pertanian, perikanan, dan pangan, red) Kabupaten Semarang, bahwa ini tidak ada gagal panen di periode ini,” jelaasnya.

Sehingga, lanjut dia, dengan adanya panen dari petani di bulan Maret nanti, diharapkan bisa menurunkan harga beras yang saat ini masih tinggi di pasaran.

Sementara, terkait Direktorat Kriminal Reses Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng yang mendistribusikan beras merek Garuda Mas dengan harga Rp 13.400 per kilogram, Bupati Ngesti belum tahu hal itu.

Sebelumnya, dari pantauan Lingkar di sejumlah pedagang sembako di beberapa wilayah di Kabupaten Semarang, harga beras premium saat ini masih dipatok harga Rp 16 sampai dengan Rp 17 ribuan untuk per kilogramnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version