Sudah 1 Tahun, Penanganan Drainase Alun-Alun Kembangjoyo Pati Belum Maksimal

PERLU PERBAIKAN: Ilustrasi drainase Alun-Alun Kembangjoyo Pati yang masih butuh perbaikan. (Khairul Mishbah/Lingkarjateng.id)

PERLU PERBAIKAN: Ilustrasi drainase Alun-Alun Kembangjoyo Pati yang masih butuh perbaikan. (Khairul Mishbah/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati menyebut bahwa pembangunan drainase di Alun-Alun Kembangjoyo Kabupaten Pati masih belum maksimal. Salah satunya tidak maksimalnya drainase.

Alun-Alun Kembang Joyo yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Pati pada 2021 tersebut merupakan sarana mengakomodasi para eks Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dahulu berjualan di beberapa tempat yang ditetapkan sebagai zona merah untuk PKL. Fasilitas ruang terbuka ini setelah selesai pembangunan, akhirnya telah ditempati para pedagang pada Januari 2022.

Kepala Disdagperin Pati, Hadi Santosa, mengungkapkan bahwa walaupun sudah dipakai, pihaknya menyebut akan memperbaiki hal yang masih menjadi kendala di Alun-Alun Kembangjoyo.

Potensi Alun-Alun Kembangjoyo Pati, Ampuh Kurangi Pengangguran

Ia mengatakan, untuk drainase yang menjadi sarana mengalirkan air waktu penghujan akan terus dilakukan pekerjaan tiap tahunnya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

“Untuk pembangunannya, pada tahun kemarin sudah kita bangun untuk yang bagian depan Alun-Alun. Rencananya pada tahun ini, akan kita lanjutkan untuk bagian sisi belakangnya agar maksimal,” jelasnya.

Kurang maskimalnya fasilitas irigasi di Alun-Alun yang berada di Jalan Kembangjoyo, Kecamatan Kalidoro, Kabupaten Pati ini memang meresahkan pedagang. Pasalnya, genangan air seringkali mengganggu lapak jualan mereka, dan membuat pengunjung enggan mampir.

“Kita usahakan pembangunannya, untuk itu kita juga akan mulai lagi dibuat sodetan. Maka setelah itu kita lihat hasilnya, jika masih belum menyelesaikan permasalahan akan kita usulkan lagi di tahun depan untuk perbaikan,” terangnya.

Kendati demikian, Hadi mengungkapkan bahwa pada desain awal rancangan pembangunan Alun-Alun, secara pasti memang tidak dirancang pembuatan drainase. Tetapi langkah pembangunan tersebut, merupakan bentuk penanganan responsif, melihat adanya genangan saat musim penghujan.

“Kalau bicara drainase, untuk desain awal yang ada di DPUPTR itu, setahu saya tidak ada untuk pembangunan drainase. Kita buatkan, karena setelah kita lihat ada genangan di sana,” pungkasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)

Exit mobile version