Situs Candi Bata Ditemukan di KITB Batang, Diduga Tertua se-Jateng

POTRET: Situs Candi Bata ditemukan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Desa Sawangan, Kabupaten Batang. (Dok. Pemkab Batang/Lingkarjateng.id)

POTRET: Situs Candi Bata ditemukan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Desa Sawangan, Kabupaten Batang. (Dok. Pemkab Batang/Lingkarjateng.id)

BATANG, Lingkarjateng.id – Arkeolog asal Prancis Veronique de Groot bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kajian penemuan situs Candi Bata di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Desa Sawangan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki mengatakan bahwa berdasar hasil penelitian Arkeolog Veronique de Groot dan BRIN disebutkan situs Candi Batu diprediksi dibangun pada abad ke-7.

“Sudah disampaikan dan dipaparkan oleh Veronique atas temuan situs baru berupa Candi Batu di Desa Sawangan tersebut,” katanya.

Dikatakan, situs Candi Bata tersebut ditemukan saat PT Perkebunan Nusantara IX saat melakukan pembersihan dan pemerataan kondisi tanah perkebunan untuk proyek pembangunan KITB.

Berdasar paparan yang disampaikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional, kata dia, situs Candi Bata merupakan peninggalan dari sebelum Kerajaan Mataram Kuno.

“Kemudian, temuan situs ini akan kami komunikasikan dengan instansi terkait dan pihak Kawasan Industri Terpadu Batang untuk melakukan tindak lanjut,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tim Arkeologi BRIN, Agusti Janto Indrajaya mengatakan penemuan situs Candi Bata di Desa Sawangan Kabupaten Batang merupakan kejutan bagi masyarakat Indonesia.

“Ternyata Candi Bata yang di sana (di KITB) dibangun sebelum Mataram Kuno pada abad ke-7. Jadi bisa dibilang yang tertua di Jawa Tengah,” terangnya.

Menurut dia, indikasi dari penemuan situs Candi Batu tersebut berawal pada saat dilakukan pencabutan beberapa tanaman pohon di lahan milik PT Perkebunan Nusantara IX di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing ada sisa runtuhan bata.

“Itu yang menjadi indikasi untuk kami menggali tanah selanjutnya untuk melakukan pemetaan mencari situs penyerta lainnya. Situs candi berada tidak terlalu dalam dan tidak ada satu meter dari permukaan,” tambahnya.

Agusti Janto Indrajaya menambahkan situs Candi Batu berukuran sekitar 16 meter x 16 meter dengan kondisi satu pintu. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version