Perluas UMKM, Mahasiswa Kini Bisa Dapat Kredit Usaha Rakyat

ILUSTRASI: Produk UMKM di Pameran International Handicraft Trade Fair/INACRAFT. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Produk UMKM di Pameran International Handicraft Trade Fair/INACRAFT. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Kepedulian pemerintah terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) semakin nyata, termasuk terus memperluas cakupan penerimanya melalui program pembiayaan ringan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dukungan tersebut berupa akses pembiayaan murah dan mudah. Penerima dana itu kini bukan hanya pelaku UMKM melainkan mereka yang melakukan aktivitas usaha dan masih berstatus mahasiswa pun patut diberikan kesempatan untuk memperoleh fasilitas kredit murah tersebut.

Bisa jadi pemerintah sangat sadar, kelompok usaha ini sudah semakin luas. Kita menyaksikan kaum muda, bahkan yang masih berstatus mahasiswa, telah terjun ke dunia usaha. Kelompok ini bisa dikatakan sebagai pelaku usaha dini (the new entrepreneur). Bila dilihat di lingkungan kampus, dapat menyaksikan anak muda yang masih berstatus mahasiswa yang terjun ke dunia usaha.

Airlangga Hartarto Tekankan Pentingnya Transformasi Berbasis Digital

Mereka ada yang berusaha menyediakan jasa cucian kiloan (laundry), jualan pulsa, jasa pengetikan atau fotokopi. Bahkan, ada juga masuk ke jasa kuliner dan jasa menyediakan daging impor untuk kepentingan restoran segmen atas.

Semangat kewirausahaan juga telah melekat. Apalagi di tengah-tengah masa pandemi beberapa waktu lalu, inovasi dan kreativitas cepat tumbuh dan berkembang.

Potensi yang besar ke depannya itu tentu patut terus dibina dan dirawat oleh pemerintah. Potensi itu sangat disadari oleh pemerintah. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengatakan, pemerintah ingin meningkatkan minat mahasiswa agar dapat menjadi the new entrepreneur.

Sebagai bentuk dukungan dan meningkatkan minat mahasiswa, pemerintah memberikan akses pembiayaan murah dan mudah bagi mahasiswa yang memiliki usaha. 

Omah UMKM Pati Fasilitasi Penerbitan Sertifikat Halal Gratis

“Mahasiswa yang memiliki usaha, bisa memanfaatkan kredit/pembiayaan melalui KUR sesuai dengan kebutuhannya,” kata Airlangga dalam siaran persnya pada Selasa (22/3) lalu.

Bisa jadi, karena ukuran usahanya masih kecil, kebutuhan dananya pun tak terlalu besar. Dengan KUR dapat menyediakan kebutuhan sesuai skala penerimanya.

Di antaranya, KUR Super Mikro jika usahanya memiliki kebutuhan pembiayaan hingga Rp 10 juta, KUR Mikro untuk pembiayaan Rp 10 juta hingga Rp 100 juta dan KUR Kecil untuk kebutuhan modal Rp 100 juta hingga Rp 500 juta.

Dengan adanya akses pembiayaan murah dan mudah bagi mahasiswa yang memiliki usaha, Airlangga berharap, dapat menggerakkan jiwa kewirausahaan dan mampu menciptakan lapangan kerja. Sehingga, dapat membantu percepatan program pemulihan ekonomi nasional.

Melalui Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM, perlu diketahui pemerintah terus mendorong pengembangan program KUR dan meningkatkan penyaluran KUR. Tahun ini, target penyaluran KUR sebesar Rp 373,17 triliun.

Angka Kredit Macet, BPR BKK Kudus Perlu Ditekan

Data terakhir penerima KUR menyebutkan, realisasi penyaluran sudah mencapai Rp 88,089 triliun dengan debitur mencapai 2,4 juta penerima. Warga negara yang berminat mengajukan kredit jenis ini bisa ke lembaga pembiayaan, baik bank BUMN, BPD, bank umum swasta, lembaga pembiayaan, koperasi maupun dan KUR syariah.

Suku bunga kreditnya pun relatif murah. Di awal, pemerintah hanya mematok bunga 9 persen per tahun. Menyadari banyak sektor usaha yang terkena dampak wabah pandemi, pemerintah pun telah mempenjang subsidi bunga pinjaman KUR sebesar 3 persen pada Juni 2022. Dengan tambahan subsidi, bunga pinjaman KUR menjadi 6 persen.

“Pemerintah memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR 3 persen hingga Desember 2022,” ujar Airlangga.

Menko Perekonomian menjelaskan penambahan subsidi untuk periode Juli hingga Desember 2022 tersebut membutuhkan alokasi anggaran sebesar Rp 6,33 triliun.

“Terkait dengan fasilitas bunga KUR, sudah mendapatkan tambahan subsidi sampai Juli-Desember. Kebutuhan anggaran tambahannya adalah Rp 6,33 triliun dan total anggaran subsidi KUR pada 2022 sejumlah Rp 11,97 triliun dan ini diambilkan dari dana pemulihan ekonomi nasional atau pun dana PEN,” ujarnya.

Sepanjang 2022, pemerintah meningkatkan plafon KUR menjadi Rp 373,17 triliun dan diharapkan dapat memotivasi UMKM untuk memanfaatkannya terutama yang terdampak akibat adanya pandemi Covid-19. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Exit mobile version