Galakkan Budaya Literasi, MPC Pemuda Pancasila Demak Gelar Workshop

PELATIHAN: Pelatihan menulis bertajuk Workshop Mobile Reporting oleh MPC PP Demak.

PELATIHAN: Pelatihan menulis bertajuk Workshop Mobile Reporting oleh MPC PP Demak, Sabtu (5/2). Istimewa/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Demak, mengajak generasi muda mengembangkan kemampuan menulis dengan gawai. Menurutnya, pemanfaatan gawai belum sepenuhnya maksimal oleh generasi muda saat ini.

“Era sekarang itu seperti iklan zaman dulu, iklan nokia itu. Dunia dalam genggaman Anda. Kita hampir tidak bisa terpisahkan dari gawai atau mobile,” kata Ketua MPC PP Demak, M A Malik di Roemah Kebangsaan, Perum Nusa Indah, Sabtu (5/2).

Dia menambahkan, seperti kata pepatah kalau tidak ketemu dengan pacar sehari, dua hari, masih kuat. Tetapi jika tidak bertemu dengan gawai lima menit, seseorang akan merasa bingung. “Tetapi yang memanfaatkan kecanggihan gawai ini untuk suatu hal, yakni luar biasa,” imbuhnya dalam pelatihan menulis bertajuk Workshop Mobile Reporting itu. 

Pemuda Pancasila Tuntut Junimart Girsang Dipecat, Ketua DPRD Kudus Siap Menjembatani

Malik menjelaskan, bahwa memproduksi konten saat ini tidak lagi harus menggunakan komputer, yakni cukup menggunakan telepon genggam. “Sekarang kita tidak perlu perangkat komputer yang besar di rumah. Tidak perlu laptop kemana-mana. Dengan gawai ini sudah bisa melakukan semuanya. Merekam bisa, membuat video bisa, menulis bisa,” paparnya.

Selain itu, katanya, bagaimana memaksimalkan gawai hingga kemudian berdaya guna, merupakan materi dalam workshop. Malik menambahkan, bahwa bagi peserta dari anggota PP, dirinya mengajak perlawanan dengan menulis. Dirinya menyadari bahwa kemampuan menulis harus dimiliki setiap anggotanya.

“Tulisan itu lebih tajam daripada pedang. Tetapi kadang di Pemuda Pancasila gagap ketika ada serangan di media sosial. Tidak perlu lagi kalau mereka menyerang secara tulisan, kita geruduk kita jotosi. Cukup opini dilawan opini, tulisan dilawan tulisan. Berita dilawan oleh berita,” terangnya.

Dinas Pertanian Gandeng Cafe Tandur Space untuk Edukasi Pemuda

Dia memberi semangat kepada anggotanya agar menjalankan organisasi tidak menggunakan emosi semata. Melainkan, dirinya mengajak perlawanan dengan menulis. “Jangan kita menjadi organisasi yang kagetan. Jangan menjadi organisasi yang emosional. Kalau ada tulisan yang merugikan organisasi kita, kita lawan dengan tulisan,” pungkasnya. 

Sementara turut hadir perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Demak, Ari Widodo. Ari juga menyemangati para peserta pelatihan. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi rekan-rekan. Apalagi di tengah era digital saat ini,” ujarnya sekaligus mewakili Persatuan Alumni (PA) GMNI Demak. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Exit mobile version