Masterplan Program Smart City Karanganyar segera Disusun

PROGRAM SMART CITY

SIMBOLIS: Pembimbing program Smart City, Andrani Grahitandaru menandatangani komitmen pelaksanaan program Smart City Karanganyar, Kamis (25/11). (Pujoko / Lingkarjateng.id)

KARANGANYAR, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar telah melaksanakan 4 kali bimbingan teknis (bimtek) program Smart City sejak Oktober hingga November 2021. Penutupan bimtek program Smart City dilakukan pada Kamis, 24 November 2021 di Jawa Dwipa Heritage & Resort Convention, Karanganyar.

Setelah penutupan bintek, bakal dibuat masterplan program Smart City dalam bentuk dokumen perencanaan sebagai wujud tertulis dari konsep program Smart City. Sehingga nanti dalam mengoperasikan smart city, mengembangkan program smart city landasan yang dipakai adalah master plan tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Karanganyar, Sujarno menyampaikan, master plan program Smart City Karanganyar tengah disusun dalam bentuk dokumen perencanaan yang akan dijadikan peta jalan (road map) program Smart City.

Tujuh Kabupaten Jawa Tengah Kebagian Program Breakthrough dari Kementerian ESDM

“Kita tengah susun master plan untuk road map, hasilnya jadi buku dokumen sesuai jangka pendek, menengah, panjang, quick win yang harus didahulukan yang mana. Jadi buku ini masih proses. Setelah bukunya jadi baru kita mengikutinya,” kata Sujarno, Kamis (2/12).

Menurut Sujarno, dalam prosesnya nanti Kementerian Komunikasi dan Informasi akan memberi bimbingan sekaligus evaluasi sejauh mana implementasi dari program Smart City di Karanganyar. Namun demikian, pelaksanaan program Smart City tidak bisa segera bisa dilaksanakan. Misalnya saat ini tengah dibuat master plan kemudian satu tahun berikutnya sudah dijalankan semua substansi programnya itu tidak bisa.

“Sekarang dibuat master plan, tahun depan semua beres tidak bisa. Quick win yang mana smart pemerintah ini dulu, smart living ini dulu, berapa tahun? jangka pendek lima tahun, menengah segini, Jadi nanti siapapun bupati sudah ada,” kata Sujarno.

Sementara itu, pembimbing program Smart City Karanganyar, Andrani Grahitandaru menyampaikan, program Smart City akan berjalan selama 10 tahun. Karena dalam program Smart City ada standard-standard internasional yang harus disepakati dan dijalankan bersama-sama sehingga saling terhubung terkoneksi satu sama lain. 

“Jadi konsep-konsep pembangunannya pun sama di seluruh dunia. Standarnya sama,” kata Andrani. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version