DEMAK, Lingkarjateng.id – Polres Demak mengimbau kepada warga mapun pengendara yang melintas di Jalan Raya Demak-Mijen untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Pasalnya, jalan tersebut kerap dilalui kendaraan proyek nasional normalisasi Sungai Wulan, ditambah curah hujan tinggi sehingga membuat jalan di jalur tersebut licin dan berlumpur.
“Kami mengimbau pengguna jalan khususnya yang melintas di jalur Demak-Mijen. Ketika melintasi di tempat disposal atau proyek normalisasi Sungai Wulan. Kami mohon untuk tetap berhati-hati dan mengurangi kecamatan. Apalagi saat turun hujan, sehingga tidak terjadi kecelakaan,” kata KBO Satlantas Polres Demak Iptu Djoko Prayitno, saat ditemui pada Rabu, 17 September 2025.
Sebelumnya, telah terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut yang menyebabkan kedua korban meninggal dunia. Peristiwa tersebut terjadi di waktu yang berbeda yakni pada Senin, 15 September 2025 dan Rabu, 17 September 2025.
Dalam peristiwa kecelakaan yang terjadi pada Senin malam, 15 September 2025 diduga diakibatkan oleh kondisi jalan yang berlumpur dan licin.
Sementara kecelakaan yang terjadi pada Rabu pagi, 18 September 2025 diduga pengendara kurang berkonsentrasi sehingga tergelincir dan terjatuh yang disebabkan oleh pasir yang berada di bahu jalan, kemudian terserempet kendaraan truk yang berjalan di belakangnya. Berdasarkan olah TKP kecelakaan pada hari itu, kondisi badan jalan kering tidak ada lumpur.
Selain itu, Iptu Djoko juga menyampaikan, bahwa Polres Demak telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak BBWS dan pengelola proyek untuk melakukan evaluasi terkait kejadian tersebut.
“Kami sudah melakukan rapat pertemuan dengan pihak terkait dalam hal ini BBWS serta pengelola proyek Normalisasi Sungai Wulan. Kami langsung meminta seluruh paparan dari seksi 1-3 dan kami tidak menemukan pelanggaran dan mereka sudah melaksanakan sesuai SOP,” bebernya.
Menurut informasi yang didapat, setiap harinya pihak terkait dalam hal ini pengelola proyek telah melakukan pembersihan jalan secara masif.
“Mereka juga setiap harinya melaksanakan pembersihan jalan. Namun demikian, kemarin karena intensitas curah hujan yang tinggi, sedangkan bahu jalan disana (Jalan Raya Demak-Mijen) masih tanah. Sehingga tanah-tanah yang ada terbawa ke jalan, karena jalan sama bahu jalan lebih tinggi bahu jalanya serta disana juga belum ada aliran pembuangan air,” ujarnya.
Kemudian, lanjut kata dia, saat terjadi hujan deras, membuat air menggenang di jalan raya, lantaran tidak adanya pembuangan air.
“Kami juga menyampaikan segera dibuatkan aliran pembuangan air sehingga air tidak akan menggenang dan menyebabkan adanya lumpur di sekitaran jalan,” katanya.
Dari hasil rapat koordinasi, Iptu Djoko mengatakan bahwa pihak pengelola proyek berkomitmen dan mengaku siap untuk membantu menjaga kebersihan jalan di daerah yang dilintasi kendaraan dari proyek normalisasi sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
Djoko juga mengungkap, operasional kendaraan truk dump pengangkut tanah normalisasi sungai diberhentikan sementara dan difokuskan terhadap pembersihan jalan.
Jurnalis: Burhanuddin Aslam
Editor: Sekar S


































