BLORA, Lingkarjateng.id – Dua dari delapan anak yang hanyut di Sungai Lusi di Kelurahan Beran, Kecamatan/Kabupaten Blora, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah 6 jam pencarian.
Kapolres Blora, AKBP Wawan, menyebutkan saat ini terdapat dua korban yang berhasil ditemukan, dari sebelumnya ada lima korban yang hilang.
Menurutnya, korban pertama yang ditemukan berjarak 200 meter dari titik kejadian. Lalu, korban kedua berjarak 600 meter dari titik kejadian. Keduanya langsung dibawa ke RSUD Blora.
“Korban hanyut ada 8 anak dengan 3 selamat. Lalu dari 5 korban hilang, sekarang sudah ditemukan 2,” ujarnya, Kamis, 11 Desember 2025.
Wawan mengatakan pihaknya membangun posko gabungan di Bendungan Dluwangan, Kelurahan Jetis, Blora, dalam proses pencarian sisa korban yang tenggelam di Sungai Lusi.
“Kita mendirikan posko gabungan di Bendungan Dluwangan, kita maksimalkan sampai seluruh korban ditemukan,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Zaenul Arifin, mengungkapkan kejadian kecelakaan air bermula saat sekitar 60 anak yang sedang mengunjungi rumah gurunya setelah masa ujian usai.
8 Anak Tenggelam di Sungai Lusi Blora, 5 Belum Ditemukan
Lalu, 8 anak berpisah karena memiliki niat bermain ke dekat Sungai Lusi.
“Keterangan dari ustadnya anak-anak suka mencari kerang saat kondisi sungai mengering,” tuturnya.
Zaenul menyebut anak-anak tersebut bermain tanpa sepengetahuan guru karena sudah biasa mencari kerang saat Sungai Lusi dangkal.
“Menurut keterangan, setelah pak ustad tahu langsung menuju sungai, sesampainya malah sudah kejadian,” terangnya.
Saat ini, BPBD, Polres, Kodim, hingga masyarakat setempat masih menyisir Sungai Lusi untuk mencari korban lainnya.
Sementara itu, Polres bersama BPBD Blora juga memantau debit air Sungai Lusi di Bendungan Dluwangan, Kaliwangan, Blora.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Rosyid
































