PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mengadakan forum konsultasi publik dalam rangka verifikasi dan analitis data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) di Hotel New Merdeka, Selasa, 14 Oktober 2025. Turut hadir tenaga les dari sejumlah rumah sakit dan puskesmas, serta tim penggerak PKK.
Dalam sambutannya, Plt Kepala Dinkes Pati Luky Pratugas Narimo, mengajak peran serta tenaga kesehatan dan ibu-ibu PKK untuk menjaga kesehatan masyarakat dimulai dari ibu hamil. Sehingga kesiapsiagaan dari penggerak kesehatan ini diminta untuk selalu siap ketika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Tidak bisa lepas dari kesehatan keluarga. Ini bagaimana individu ini lahir sampai lansia. Manakala terjadi hal-hal emergency kita siap, kami menekankan ini harus dilakukan berkala disetiap puskesmas dan rumah sakit,” pinta Luky.
Luky juga menyoroti kasus kematian ibu melahirkan. Hal ini menurut dia penting untuk diperhatikan karena data dari Dinkes Pati, sampai bulan Oktober 2025 ini sudah ada laporan 10 kematian ibu melahirkan.
“Kita berharap ada kerjasama dan koordinasi yang berkesinambungan untuk meminimalisir angka kematian ibu (AKI). Harus ada komitmen dan inovasi dari kita, sehingga AKI bisa menurun, jangan sampai sampai 12. Kita sudah 10 kasus sampai bulan Oktober, kami harap ini selesai,” imbuhnya.
Selain itu sebagai bentuk antisipasi manakala ada ibu melahirkan yang memerlukan tambah darah, Luky meminta kepada seluruh fasilitas kesehatan baik yang swasta ataupun milik pemerintah untuk siap sedia menyediakan kantong-kantong darah.
Hal tersebut dinilai bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya AKI, yang saat ini menjadi perhatian dari Dinkes Pati.
“Rumah sakit tipe c kita dorong untuk memiliki bank darah sendiri, informasi yang kami terima belum semua rumah sakit tipe c belum punya bank darah. Ini menjadi upaya rumah sakit untuk antisipasi manakala terjadi situasi kebutuhan darah darurat,” tandasnya.
Sementara itu Ketua PKK Pati Atik Kusdarwati Sudewo, meminta kepada seluruh kader PKK di setiap desa untuk selalu melaksanakan sosialisasi akan keselamatan ibu melahirkan. Menurutnya, cara menjaga kesehatan masyarakat dimulai dari tingkat paling dasar yaitu mulai RT RW desa sampai ke kecamatan.
“Kita selalu koordinasi dengan kecamatan setiap bulan, kita tekankan supaya masyarakat lebih diberdayakan dalam hal kesehatan. Saya harap kader-kader yang dibawah mulai RT RW supaya memberikan motivasi kepada masyarakat untuk sadar datang ke posyandu baik dalam keadaan sehat maupun ada penyakit tertentu,” tutup Atik.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Sekar S
































