SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menegaskan bahwa penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 akan berfokus pada penyelesaian persoalan mendasar masyarakat, terutama di tengah keterbatasan fiskal daerah.
Wali Kota Salatiga Robby Hernawan menyatakan pemerintah daerah tetap harus mensinergikan program prioritas daerah dengan kebijakan nasional. Termasuk di dalamnya berbagai target pembangunan, mulai dari angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, hingga ketahanan pangan.
Namun, ia menegaskan bahwa kemampuan keuangan daerah pada 2026 menuntut pemkot lebih selektif dalam menentukan arah belanja.
“Dengan adanya keterbatasan sumber daya keuangan pada tahun anggaran 2026, belanja daerah akan tetap diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan seperti peningkatan akses pelayanan kesehatan dan pendidikan, penanganan permasalahan lingkungan, perlindungan sosial, pemberdayaan UMKM, ketahanan pangan, serta peningkatan infrastruktur dan sumber daya manusia,” jelas Robby dalam keterangan tertulis, Jumat, 14 November 2025.
Sebelumnya, seluruh fraksi DPRD Kota Salatiga menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD 2026. Wali Kota kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan dan permintaan penjelasan yang diajukan para anggota dewan.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit, berharap pembahasan dapat berjalan efektif sehingga tahapan pengesahan APBD 2026 tidak molor.
“Kami berharap Rancangan APBD tahun 2026 dapat segera disahkan sehingga penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) oleh masing-masing OPD juga bisa segera dimulai,” ujarnya.
Rancangan APBD 2026 selanjutnya masuk dalam tahapan pembahasan bersama antara Pemkot dan DPRD sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.
Jurnalis: Angga Rosa
Editor: Ulfa


































