PATI, Lingkarjateng.id – Komisi C DPRD Kabupaten Pati langsung melakukan sidak ke proyek pembangunan jembatan di Desa Pelemgede, Kecamatan Pucakwangi, Jumat sore, 24 Oktober 2025. Hasilnya ditemukan pondasi talud pada lampiran jembatan tidak dilengkapi besi dan cakar ayam.
Sebelumnya, jembatan penghubung Desa Sokopuluhan-Mencon itu dikerjakan oleh CV Aji Karya Mukti dengan anggaran Rp1,8 miliar. Namun jembatan yang masih dalam proses perawatan dan belum diresmikan itu ambrol pada Kamis petang, 23 Oktober 2025.
Ketua Komisi C, Joni Kurnianto mengungkapkan bahwa terdapat banyak kekurangan pada proyek jambatan jalan ruas jalan Sokopuluhan-Mencon tersebut.
“Melihat kondisi yang sebenarnya ternyata lebih parah dari yang kemarin. Jadi selain ada longsor, ambrol, dan juga penahan jembatannya kami lihat tadi tidak kuat. Kami akan lihat nanti perencanannya gimana nanti di DPU. Kami juga sudah mengundang DPU tadi untuk mendampingi kami di sini,” terangnya di sela sidak ke lokasi, Jumat, 24 Oktober 2025.
Ketika ditanya, dirinya mengaku kecewa dengan kualitas pengerjaan proyek yang dinilainya kurang mendapat pengawasan tersebut.
“Ya kecewa sekali di Komisi C. Kita selalu mendesak PU untuk menceritakan perencanaan secara detail. Karena yang sering terjadi ini anggaran-anggaran besar ini perencanaanya kurang baik dan pengawasan saya pikir juga kurang,” ungkapnya.
Anggota Komisi C Suyono, menyampaikan kontruksi yang tidak sesuai standar menjadi penyebab utama longsornya talud lantaran mudah tergerus air dari dasar sungai.
“Dari sisi perencanaan atau sistem pemborongnya saya tidak tahu. Kita lihat tinggi talud yang tiga meter, dasarnya itu harus dua meter dan harus cakar ayam jadi tidak mungkin jebol,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pondasi jembatan saat ini sangat membahayakan karena tiang penyangga yang tidak kuat menahan arus air dibawahnya.
Sebagai antisipasi, ia mengimbau warga untuk sementara waktu tidak melintasi jembatan tersebut karena dikhawatirkan ambruk saat dilewati kendaraan.
Belum Diresmikan, Proyek Jembatan Pelemgede Pati Senilai Rp1,8 Miliar Ambrol
“Jembatan kita lihat masih getar, di tepi tidak ada penahan getaran. Jadi memang harus pakai balok cor ketebalannya 40 cm ketinggiannya 1 meter,” imbuh Suyono.
Politisi dari PDIP ini juga meminta kepada pihak pemborong yakni CV Aji Karya Mukti untuk segera melakukan perbaikan mengingat proyek tersebut masih dalam tahapan pemeliharaan.
Respons Bupati Pati Sudewo
Sementara itu, Bupati Pati Sudewo mengatakan ambrolnya jembatan ini dikarenakan timbunan tanah dibelakang talud belum padat sempurna dan justru diguyur hujan.
Pihaknya menambahkan pada Jumat, 24 Oktober 2025 pagi telah dilakukan perbaikan dengan melibatkan tenaga kerja yang banyak, sehingga dapat penanganan dilakukan secara cepat.
“Jembatan itu kalau taludnya itu sudah sesuai dengan perencanaan/spek, hanya timbunan tanah di belakang talud itu belum sempurna kemudian diguyur hujan deras tentu saja beban dari tanggul berat. Kecuali kalau pemadatan tanah itu sudah sempurna, hujan deras sekalipun itu tidak akan membuat tanggul tersebut jebol dan itu sudah langsung diperbaiki hari ini,” ujarnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Sekar S
































