SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah meminta para kepala sekolah dan guru se-Jawa Tengah untuk tetap menggunakan laptop Chromebook, meski pengadaan perangkat tersebut tengah menjadi sorotan.
Sorotan tersebut mengarah, setelah penetapan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) periode 2019–2024, Nadiem Anwar Makarim, sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi program digitalisasi pendidikan pengadaan laptop chromebook pada tahun 2019–2022.
Kepala Bidang Pembinaan SMA/SMK Disdikbud Jawa Tengah, Kustri Saptono, menegaskan bahwa sekolah penerima bantuan tidak perlu ragu menggunakan perangkat yang sudah diterima.
“Jangan takut memakai Chromebook karena barang tersebut sudah disalurkan ke sekolah, baik swasta maupun negeri. Itu bagian dari alokasi bantuan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) TIK dari Kemendikbudristek,” ujarnya, Selasa, 9 September 2025.
Menurut Kustri, bantuan laptop Chromebook di Jateng diterima banyak sekolah pada tahun anggaran 2021 dan 2022. Namun, ia mengaku masih perlu mengecek kembali jumlah penerimanya karena saat itu belum menjabat di bidang pembinaan SMA/SMK.
“Nanti akan kami kroscek ke tim, berapa jumlah sekolah penerima manfaat dan apakah ada keluhan dari lapangan,” jelasnya.
Meski begitu, Kustri menegaskan bahwa keberadaan Chromebook telah memberi manfaat nyata dalam mendukung pembelajaran di kelas.
“Saya mendapat pengakuan dari beberapa sekolah, mereka senang dengan bantuan ini. Laptop tersebut sangat membantu siswa, jadi kalau barangnya masih bagus, sebaiknya tetap dipakai dan tidak perlu diganti,” tambahnya.
Untuk bantuan tahun 2024, jumlah penerima di Jawa Tengah menurun drastis. Hanya ada 15 sekolah yang mendapatkan alokasi Chromebook, terdiri atas beberapa SMA negeri dan sekitar 3–4 sekolah swasta.
“Jumlahnya memang jauh berkurang dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Kustri.
Dengan kondisi tersebut, Disdikbud Jateng mengimbau agar perangkat yang sudah diterima benar-benar dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar-mengajar.
Jurnalis: Rizky Syahrul
Editor: Sekar S

































