Tim Penggerak PKK Salatiga Diminta Jaga Netralitas Menghadapi Pemilu 2024

RAPAT: Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N. Rachmadi saat membuka Rakerda Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat kota di Ruang Kaloka, Gedung Setda pada Rabu, 22 November 2023. (Dok. Prokompim Setda Salatiga/Lingkarjateng.id)

RAPAT: Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N. Rachmadi saat membuka Rakerda Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat kota di Ruang Kaloka, Gedung Setda pada Rabu, 22 November 2023. (Dok. Prokompim Setda Salatiga/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.idPenjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, mengingatkan kepada tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk bersikap netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Namun demikian, PKK diharapkan bisa berperan dalam upaya peningkatan partisipasi pemilih Pemilu 2024.

“Menjelang Pemilu 2024, saya mengingatkan untuk menjaga netralitas. Dan mereka akan tetap berkomitmen menjaga netralitas dan tetap meningkatkan partisipasi politik bagi yang sudah memenuhi syarat dan usia untuk datang ke TPS (tempat pemungutan suara),” kata Sinoeng saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga tingkat Kota Salatiga di Ruang Kaloka Gedung Setda Salatiga pada Rabu, 22 November 2023.

Sementara terkait program kerja tim penggerak PKK Kota Salatiga, kata Sinoeng, akan dievaluasi terutama program yang berkaitan dengan kemiskinan ekstrem dan stunting.

Sinoeng menyebutkan bahwa kegiatan rapat kerja daerah itu juga untuk mempersiapkan program kerja TP PKK Kota Salatiga pada tahun 2024.

“Kegiatan Rakerda PKK tingkat Kota Salatiga tahun 2023 ini adalah bentuk soliditas dan kerja bersama-sama antar tim di dalam kepengurusan PKK. Sehingga apa yang menjadi program kerja, yang menjadi prioritas bisa dilaksanakan dan dievaluasi pelaksanaanya,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Sinoeng juga menggarisbawahi terkait Pembangunan karakter terhadao anak-anak di lingkungan sekolah maupun di dalam keluarga.

“Hal penting yang harus dilakukan adalah membangun karakter. Untuk bagaimana menyelesaikan persoalan antara anak yang sedang berinteraksi dengan teman sekolah, dengan sekolah maupun dengan orang tua,” imbuhnya.

Pihaknya menyampaikan, membangun karakter anak menjadi satu paket sistem yang berkontribusi pada penguatan dan merawat jatidiri dan karakter anak yang berbudi pekerti.

“PKK sudah membuktikan hal itu dan sekarang harus terus dirawat dengan baik,” ucapnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Koran Lingkar)

Exit mobile version