Stok Bio Solar di Salatiga Minim, Pembelian Dibatasi hanya Rp100 Ribu

ANTRE: Tampak sejumlah kendaraan bermotor saat antre bio solar di SPBU Tengaran, Kabupaten Semarang. (Angga Rosa/Lingkarjateng.id)

ANTRE: Tampak sejumlah kendaraan bermotor saat antre bio solar di SPBU Tengaran, Kabupaten Semarang. (Angga Rosa/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bio solar minim di Kota Salatiga. Akibatnya, SPBU di kota setempat memberlakukan pembatasan pembelian hanya Rp100.000 atau sekitar 14,7 liter saja.

“Sudah dua minggu ini penjualan solar dibatasi karena stok minim. Satu kendaraan hanya bisa membeli bio solar Rp100.000. Itu berlaku untuk mobil maupun truk,” kata salah seorang operator SPBU Osamaliki, Riski, pada Minggu, 3 Desember 2023.

Selain di SPBU Osamaliki, pembatasan pembelian bio solar juga berlaku di SPBU lainnya lantaran stok minim.

Operator salah satu SPBU di Salatiga, Joko menuturkan bahwa sekarang pasokan bio solar dari Pertamina dibatasi. SPBU tempatnya bekerja hanya mendapat jatah bio solar sebanyak 2.500 liter per hari.

“Sekarang solar di batasi. Di SPBU ini dijatah 2.500 liter per hari. Kalau sudah habis, ya tidak bisa melayani konsumen. Agar jumlah kendaraan yang terlayani bisa banyak, maka penjualan dibatasi. Istilahnya dibagi agar penjualan bisa melayani banyak kendaraan,” ucapnya.

Joko mengaku tidak mengetahui penyebab pembatasan pengiriman bio solar ke SPBU.

“Penyebabnya saya tidak tahu. Yang jelas ada pembatasan pasokan bio solar,” ujarnya. 

Kondisi seperti ini sebelumnya pernah terjadi, tepatnya pada Oktober 2021 lalu. Bahkan dulu, stok bio solar di SPBU sering kosong. Imbasnya, sering terjadi antrean panjang di SPBU yang memiliki stok bio solar. (Lingkar Network | Angga Rosa – Koran Lingkar)

Exit mobile version