Pengolahan Air Limbah Domestik di Salatiga Ditarget Sumbang PAD Ratusan Juta Rupiah

Kepala UPTD Pengolahan Air Limbah Domestik Kota Salatiga, Agus Widodo (kanan), menjelaskan kepada influencer terkait operasional instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) di Ngronggo, Kumpulrejo, Argomulyo, pada Selasa, 8 Oktober 2024. (Angga Rosa/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga akan membangun instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) dengan teknologi terbaru di Desa Noborejo, Kecamatan Argomulyo.

Setelah IPLT tersebut selesai dibangun dan dioperasionalkan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengolahan Air Limbah Domestik (PALD) Kota Salatiga selaku pengelola, memiliki target menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 500 juta.

Kepala DPUPR Kota Salatiga, Syah Dhani Onang Prastowo, mengatakan bahwa rencananya IPLT yang baru akan dioperasionalkan pada 2025. Seiring dengan itu, DPUPR melalui UPT PALD akan melakukan berbagai langkah dan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengolah air limbah domestik.

“Sejauh ini, kesadaran masyarakat untuk mengolah air limbah domestik masih rendah. Padahal air limbah domestik jika dibuang sembarangan akan mencemari lingkungan. Maka dari itu, kami membangun sarana dan prasarana pengolahan lumpur tinja serta air limbah domestik. Infrastruktur tersebut dibangun untuk mengolah lumpur tinja dan air limbah domestik masyarakat,” katanya pada Rabu, 9 Oktober 2024.

Menurutnya, mengolah lumpur tinja dan air limbah domestik sangat mudah. Masyarakat hanya membuat septic tank yang baik. Setelah penuh, limbahnya diambil dan diolah di IPLT.

“Jangka waktu septic tank rumah tangga dari awal digunakan hingga penuh itu, sekitar 5 tahun. Dan biaya pengambilan limbahnya terhitung murah. Karena itu, kami berharap masyarakat mau mengolah air limbah domestik demi kelestarian lingkungan dan kebersihan air bawah tanah,” katanya.

Terkait dengan kontribusi PALD terhadap PAD Kota Salatiga, Syah Dhani mengatakan bahwa pengolahan air limbah domestik sudah 3 tahun menambah berkontribusi ke PAD.

“Tahun lalu kita berkontribusi untuk PAD sebesar Rp 150 juta dan tahun ini ditarget Rp 165 juta. Pada 2025 nanti, target kami naikkan lagi jadi Rp 500 juta,” terangnya.

Menurutnya, target PAD pengolahan air limbah domestik sebesar Rp 165 juta itu didapat dari operasional IPLT Ngronggo dengan kapasitas 40 meter kubik per hari. Sedangkan untuk IPAL yang bakal di bangun di daerah Noborejo, Kecamatan Argomulyo, memiliki kapasitas 400 meter kubik per hari. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version