Pembebasan Lahan Proyek Exit Tol Salatiga di Jalan Pattimura Masuk Tahap Appraisal

CEK LOKASI: Pemkot Salatiga bersama pihak terkait meninjau lahan yang terkena proyek exit tol Salatiga turut Desa Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga beberapa waktu lalu. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

CEK LOKASI: Pemkot Salatiga bersama pihak terkait meninjau lahan yang terkena proyek exit tol Salatiga turut Desa Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga beberapa waktu lalu. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pembebasan lahan untuk proyek Exit Tol Salatiga di Jalan Patimura telah menemui titik terang. Penjabat Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Semarang telah menyetujui tukar guling lahan yang terkena proyek exit tol tersebut.

“Pembebasan lahan sudah ada kesepakatan dengan Pemkab Semarang. Selanjutnya, akan dilakukan penghitungan oleh appraisal,” kata Yasip, Selasa, 27 Februari 2024. 

Setelah penaksiran biaya, Yasip menyampaikan Pemerintah Kota Salatiga akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).

“Kita akan berkoordinasi dulu dengan BPJT. Kami berharap semuanya berjalan lancar dan pembangunan exit tol bisa cepat terlaksana,” ucapnya. 

DPRD Salatiga Dukung Pembangunan Exit Tol di Jalan Patimura

Luasan lahan di wilayah Kota Salatiga yang terkena proyek exit tol Salatiga sekitar 500 meter persegi dan hampir seluruhnya merupakan tanah bengkok milik Pemkot Salatiga. 

Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Salatiga, Agung Hendratmiko, menjelaskan bahwa lahan di wilayah Kabupaten Semarang yang terkena pembangunan exit tol merupakan tanah bengkok Desa Pabelan, Kabupaten Semarang. Luasan sebelumnya 577 meter persegi namun bertambah karena menyesuaikan desain baru exit tol dari Trans Marga Jateng (TMJ) dan telah diukur ulang oleh BPN. 

“Sesuai desain baru hasil pengukuran terbaru yang sebelumnya luasnya 577 meter persegi kini bertambah menjadi 629 meter persegi,” terangnya. 

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Salatiga Latif Nahari mendorong pembangunan pintu tol dan exit tol dalam Kota Salatiga segera direalisasikan. Keberadaan pintu tol di Salatiga utara ini nantinya akan menghidupkan roda perekonomian masyarakat.

“Kita berharap pembagunan pintu tol bisa secepatnya terealisasi. Ada beberapa persyaratan yang harus ditindaklanjuti, yakni terkait normalisasi standarisasi Jalan Pattimura. Itu masih kita negosiasikan dan mudah-mudahan tidak ada kendala,” ujarnya.

Menurutnya, dari hasil survei di lokasi sangat memungkinkan untuk segera ditindaklanjuti proses pembangunannya.

“Pintu tol di dalam kota nantinya akan menambah pemerataan keramaian di kawasan Salatiga bagian utara dan ini memberikan multiplier efek terhadap perekonomian masyarakat,” tuturnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version