Lima Warga Randuacir Hibahkan Tanah untuk Pelebaran Jembatan Argosari Raya Salatiga

Kepala DPUPR Salatiga Syahdhani Onang Prastowo bersama Pj. Wali Kota Yasip Khasani melihat kondisi Jembatan Argosari Raya, baru-baru ini. (Dok. Prokompim Setda Salatiga/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Sebanyak lima warga Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, menghibahkan tanahnya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga untuk pelebaran Jembatan Argosari Raya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga, Syahdhani Onang Prastowo, mengatakan bahwa infrastruktur yang sebelumnya bernama jembatan Gabus tersebut, merupakan akses penghubung beberapa daerah di wilayah Kelurahan Randuacir. Nantinya, tanah hibah dari warga tersebut difungsikan untuk pelebaran seluas 1 meter.

“Ada 5 warga yang mengikhlaskan tanahnya untuk pembangunan kembali jembatan yang dulu ambrol karena usia tersebut. Tanah warga itu, untuk melebarkan jembatan seluas 1 meter,” katanya saat pembukaan Jembatan Argosari Raya, baru-baru ini.

Dia menjelaskan bahwa pelebaran jembatan hanya bisa dilakukan seluas 1 meter karena jika lebih dari itu, banyak lahan yang harus dibebaskan.

“Meski demikian, secara aspek fungsionalnya jembatan ini dapat tercapai,” ucapnya.

Lurah Randuacir, Dian Widhinafisa, menyampaikan terima kasih atas bantuan seluruh pihak dalam pembangunan jembatan tersebut, terutama kepada beberapa warga yang telah merelakan sebagian tanahnya untuk dihibahkan. Ia berharap dengan adanya jembatan tersebut dapat memajukan perekonomian di Randuacir.

“Terimakasih bapak ibu yang telah merelakan tanahnya untuk pembangunan support jembatan Argosari Raya ini. Semoga Allah SWT mencatat amal jariyah panjenengan semuanya,” ujarnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj.) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, mengatakan bahwa jembatan tersebut masih dalam tahap uji coba terlebih dahulu sebelum sepenuhnya diserahkan kepada warga.

“Jangan diterima kalau nanti ambrol lagi. Sehingga proses ini adalah proses uji coba. Tanggal 20 November baru PHO (provisional hand over/serah terima) setelah dilakukan pemeriksaan. Sebelum PHO juga akan uji kapasitas, bermasalah atau tidak,” katanya.

Yasip berharap, jembatan tersebut dapat mempermudah akses mobilitas serta meningkatkan ekonomi di daerah Randuacir.

“Saya berharap pembukaan jembatan ini dapat mempermudah akses mobilitas bukan hanya masyarakat Randuacir tetapi juga ke lokasi-lokasi lain yang bisa memberikan kontribusi kepada pergerakan dan peningkatan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version