SALATIGA, Lingkarjateng.id – Warga Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, berencana mendirikan Salatiga Creative Center untuk menumbuhkan usaha baru dan mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kutowinangun Lor, Ruslizar, mengatakan bahwa Salatiga Creative Center nantinya akan menjadi tempat berkumpul para pelaku usaha untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman terkait usahanya. Dari pertemuan tersebut, para pelaku usaha bisa memunculkan ide dan terobosan untuk meningkatkan usaha mereka.
“Kita akan membentuk sebuah wadah untuk pelaku UMKM, yakni Salatiga Creative Center yang nantinya sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi untuk mengembangkan usaha. Rencana ke depan, kita juga akan mendatangkan praktisi UMKM dari luar daerah sehingga bisa berbagi pengalaman,” katanya pada Jumat, 1 November 2024.
Ruslizar mengatakan bahwa gagasan tersebut disambut baik oleh Penjabat (Pj.) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, saat sambang warga di Kelurahan Kutowinangun Lor.
“Selain itu, kita juga mengusulkan adanya pusat UMKM satu pintu. Ini akan kita sampaikan ke Pak Lurah,” ujarnya.
Ruslizar bersama warga juga akan membangun perkebunan anggur modern.
“Kita juga sudah melakukan sample planning beberapa tumbuhan anggur di kantor kelurahan dengan varietas terbaik. Kemudian kita juga akan meminta beberapa RW untuk bersama-sama menanam varietas tumbuhan anggur tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, mengapresiasi usulan budi daya varietas buah anggur di wilayah Kelurahan Kutowinangun Lor.
“Potensi ini bisa kita kembangkan. Kalau butuh tempat, di Kelurahan Kutowinangun ini ada bengkok sekitar 8 hektare. Kita bisa gunakan 1.000 meternya untuk menanam anggur. Nanti setelah berkembang kita tinggal sewa saja. Bekerja sama dengan Dinas Pertanian juga dilakukan agar mendapatkan bantuan bibit maupun pupuk,” kata Yasip.
Yasip juga akan memfasilitasi keberadaan UMKM agar bisa terus berkembang.
“SaLatiga Creative Center ini juga merupakan suatu tempat untuk ekonomi kreatif. Ini sangat bagus. Kalaupun kesulitan mencari tempat, bisa memanfaatkan gedung GPD (gedung pertemuan daerah) sebagai tempatnya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)