JLS Salatiga Rawan Longsor saat Musim Hujan, Pengendara Diimbau Waspada

KERJA BAKTI: Petugas BPBD dan Polres Salatiga membersihkan material longsoran tanah yang menutup medan jalan lingkar selatan (JLS), tepatnya di daerah Kumpulrejo, Argomulyo, beberapa waktu lalu. (Angga Rosa/Lingkarjateng.id)

KERJA BAKTI: Petugas BPBD dan Polres Salatiga membersihkan material longsoran tanah yang menutup medan jalan lingkar selatan (JLS), tepatnya di daerah Kumpulrejo, Argomulyo, beberapa waktu lalu. (Angga Rosa/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga, tepatnya di wilayah Kumpulrejo, Argomulyo pada musim penghujan ini rawan longsor. Karena itu, pengendara kendaraan bermotor harus ekstra hati-hati ketika melintasi jalan nasional tersebut saat terjadi hujan deras. 

Tidak hanya rawan longsor, saat terjadi angin kencang ranting dan batang pohon yang berada di pinggir jalan juga rawan patah. Pengendara harus meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan deras dan angin kencang. Jangan berteduh di bawah pohon. 

“Berdasarkan peristiwa yang telah terjadi, titik rawan longsor JLS ada di wilayah Kumpulrejo. Kalau kerawanan batang pohon patah, di sepanjang JLS ada sejumlah pohon besar,” ujar Joko (43) warga Kumpulrejo, Argomulyo, Senin, 4 Desember 2023. 

Menurutnya, masyarakat juga harus memahami apa yang harus dilakukan saat terjadi hujan deras. Apabila sedang terjebak hujan deras disertai angin kencang di jalan, kata dia, jangan panik dan carilah tempat berteduh yang aman. 

“Jangan di bawah baliho, pohon tempat yang berbahaya. Bagi yang sedang berada di dalam rumah, ketika terjadi hujan deras sebaiknya mematikan peralatan elektronik karena biasanya tegangan listrik naik turun. Ini untuk menghindari kerusakan alat elektronik,” terangnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas di JLS. Terlebih saat terjadi hujan deras, karena di sepanjang jalan lingkar tersebut, ada beberapa titik tanah yang rawan longsor. 

“Cuaca tak menentu, hujan deras, kondisi struktur tanah dan angin kencang dapat menyebabkan bencana yang terjadi secara tiba-tiba. Untuk itu perlu kewaspadaan ekstra, selalu berhati-hati, tetap menjaga kesehatan dan keselamatan pribadi serta keluarga,” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version