Jalan Dusun Salam-Ploso Salatiga Tutup Total Pasca Jembatan Gabus Ambrol

TKP: Lokasi jembatan ambrol di Dusun Salam, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Rabu, 6 Maret 2024. (dok. Humas Polres Salatiga/Lingkarjateng.id)

TKP: Lokasi jembatan ambrol di Dusun Salam, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Rabu, 6 Maret 2024. (dok. Humas Polres Salatiga/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id Jembatan Gabus di Dusun Salam, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga yang pada ambrol pada Rabu, 6 Maret 2024 dini hari akan dibangun kembali menggunakan dana tidak terduga.

Sebelum ambrol, kondisi Jembatan Gabus itu bagian pondasi sebelah selatan sudah terkikis akibat banjir bandang beberapa kali.  

“Setelah banjir bandang pada 28 Februari 2024 lalu, tim Bidang Bina Marga DPUPR melakukan investigasi dan ditemukan telah terjadi gerusan pada abutment (pondasi) jembatan dengan kedalaman kurang lebih 1,5 meter sehingga abutment terutama pada sisi selatan menggantung,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga Syahdani Onang Prastowo, Rabu, 6 Maret 2024.

Sebelum jembatan Gabus yang ambrol sekira jam 03.00 hari ini, DPUPR Salatiga sudah memberlakukan penutupan jalan penghubung antara Dusun Salam dan Dusun Ploso tersebut menggunakan water barrier per 1 Maret 2024.

Jembatan Gabus Salatiga Ambrol Diterjang Banjir Bandang, 1 Orang Tewas

Selain itu DPUPR Salatiga juga memasang pengumuman penutupan ruas jalan Salam-Ploso di simpang empat Pustu Ploso dan simpang tiga Dusun Salam. 

“Penutupan dilakukan karena kondisi jembatan sudah tidak layak dilewati akibat pondasi menggantung. Tadi pagi kami mendapat laporan jembatan ambrol dan kami langsung berkoordinasi dengan beberapa OPD (organisasi perangkat daerah) terkait untuk melakukan penanganan,” ujarnya. 

Berdasarkan hasil rapat koordinasi penanganan Jembatan Argosari Raya atau Jembatan Gabus itu, jembatan sepanjang 6,5 meter dan lebar 5,33 meter ini, kemungkinan akan dibangun kembali dengan menggunakan dana yang berasal dari anggaran tidak terduga.

“Kami segera menyusun detail engineering design (DED) dan menghitung anggaran yang dibutuhkan. Setelah itu mendapat angka pasti, selanjutkan akan dibawa ke rapat TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). Kemungkinan penanganan jembatan ini akan menggunakan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga),” jelasnya.

Untuk sementara waktu Jalan Salam-Ploso tersebut ditutup total dan arus lalu lintas dialihkan melalui jalur lainnya.

“Skenario pengalihan arus lalu lintas menjadi kewenangan Dishub (Dinas Perhubungan),” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version