Harga Cabai Rawit Merah Makin Melejit di Salatiga, Tembus Rp 70 Ribu

MENJUAL: Seorang pedagang di Pasar Blauran Salatiga saat memilah cabai pada Rabu, 8 November 2023. (Angga Rosa/Lingkarjateng.id)

MENJUAL: Seorang pedagang di Pasar Blauran Salatiga saat memilah cabai pada Rabu, 8 November 2023. (Angga Rosa/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Harga cabai rawit merah di pasaran Salatiga kembali meroket. Pada minggu pertama November 2023, harga komoditas tersebut menembus Rp70.000 per kilogram. Sedangkan beberapa pekan lalu, harga cabai rawit merah berkisar Rp49.000 per kilogram.

Salah satu pedagang cabai di Pasar Blauran Salatiga, Warsiti (50), menuturkan bahwa kenaikan harga cabai ini terjadi sejak pekan lalu. Ini disebabkan pasokan cabai dari petani minim.

“Pasokan cabai minim karena banyak petani yang gagal panen akibat kemarau panjang. Banyak tanaman cabai yang rusak akibat panas terik matahari,” jelasnya pada Rabu, 8 November 2023.

Selama ini Warsiti mendapat pasokan cabai dari pedagang di daerah Kopeng, Kabupaten Semarang. Pedagang tersebut menaikkan harga lantaran ditingkat petani juga naik karena banyak yang mengalami gagal panen.

“Harga kulakan dari tengkulak naik. Jadi saya juga harus menaikan harga jual. Kenaikan harga dipicu minimnya hasil panen petani,” ujarnya.

Menurut dia, seiring kenaikan harga cabai, permintaan cabai rawit di pasaran anjlok. Karena itu, dirinya tidak berani kulakan dalam jumlah banyak.

“Sejak harga naik, jualan jadi sepi. Omzet turun,” ucapnya.

Pedagang lain, Ngatmi (62) menuturkan, harga cabai di pasaran sangat bergantung pada stok di tingkat petani. Kalau hasil panen petani melimpah, harga relatif murah dan stabil. “Tapi kalau hasil panen sedikit, bisa dipastikan harga cabai akan naik karena permintaan cabai rawit merah cukup banyak,” ujarnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Koran Lingkar)

Exit mobile version