Dispangtan Kota Salatiga Pastikan Stok Pangan Aman selama 2024

Kepala Dispangtan Kota Salatiga, Henni Mulyani. (Dok. Henni Mulyani/Lingkarjateng.id)

Kepala Dispangtan Kota Salatiga, Henni Mulyani. (Dok. Henni Mulyani/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga, Henni Mulyani, menyatakan bahwa di awal tahun 2024 stok padi di Salatiga tidak terpengaruh oleh musim hujan maupun gagal panen akibat banjir.

“Salatiga tidak ada (petani) yang gagal panen. Dan di Salatiga tidak ada lahan pertanian yang terdampak banjir,” kata Henni saat dihubungi pada Jumat, 23 Februari 2024.

Henni mengungkapkan, pola tanam petani di Salatiga bervariasi. Ada yang hanya menanam padi satu kali setahun. Ada juga yang dua kali setahun.

“Itu tergantung kondisi lahan pertaniannya,” ujarnya.

Pihaknya menyampaikan produksi padi dan beras di Salatiga memang belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan beras masyarakat di Salatiga sebagian masih disuplai dari daerah lain. 

“Kalau daerah penyuplai beras gagal panen, Salatiga terpengaruh. Seperti kenaikan harga beras saat ini. Harga naik, karena harga beras di daerah penyangga naik. Meski demikian, ketersediaan stok pangan di Salatiga sejauh ini aman,” ungkapnya. 

Kendati begitu, lanjut Henni, Pemerintah Kota Salatiga memproyeksikan stok pangan di tahun 2024 bisa surplus dengan perhitungan stok sebanyak 25.224,9 ton dan kebutuhan diprediksi sekitar 18.468,3 ton.

“Atas dasar itu, kami proyeksikan stok pangan tahun ini surplus. Untuk proyeksi enam bulan, ketersediaan stok 12.612, 4 ton sedangkan kebutuhannya sekitar 9.234,15 ton, sehingga ada surplus 3.378,28 ton. Adapun proyeksi 12 bulan, ketersediaan stok sebanyak 25.224,9 ton dengan kebutuhan sekitar 18.468,3 ton,” terangnya. 

Menurutnya, pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling penting dan strategis bagi kehidupan manusia. Maka dari itu, Dispangtan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Terpenuhinya pangan dengan kondisi ketersediaan yang cukup merupakan aspek penting untuk membentuk ketahanan pangan yang baik,” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version