Atlet Salatiga Peraih Medali di PON hingga PEPAPERDA Terima Bonus Jutaan Rupiah

Pj. Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, bersalaman dengan salah satu atlet peraih medali di ajang PON saat menyerahkan bonus uang pembinaan pada Rabu malam, 30 Oktober 2024. (Dok. Diskominfo Salatiga/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga memberikan bonus kepada para atlet yang telah mengharumkan Kota Salatiga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), dan Pekan Paralimpik Pelajar Daerah (PEPAPERDA) tahun 2024.

Penyerahan bonus tersebut dikemas dalam Gala Dinner Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 di Halaman Pemkot Salatiga pada Rabu malam, 30 Oktober 2024.

Atlet yang meraih medali emas di ajang PON yaitu Thania dari cabang olahraga (cabor) Wushu dan Wahyu cabor atletik mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 15 juta serta para pelatih mendapatkan Rp 5 juta.

Kemudian untuk atlet PEPARNAS, M. Fahrudin yang meraih juara 1 di cabor taekwondo mendapatkan bonus Rp 8 juta. Sementara itu, Ahmad yang meraih juara 2 pada cabor sepak bola mendapatkan Rp 5 juta. Kemudian Eliana yang meraih juara 3 di cabor angkat besi mendapat Rp 5 juta.

Kemudian atlet POPDA, Laila yang meraih juara 1 pada cabor panjat tebing dan Andriana di cabor wushu sanda masing-masing mendapatkan bonus Rp 1,5 juta. Uang pembinaan POPDA nilainya sama seperti yang diraih atlet PEPAPERDA yakni Fransiska dan Alya yang meraih juara satu cabor para atletik.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Salatiga, Muh. Nasiruddin, mengatakan bahwa inagurasi dilaksanakan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda sekaligus menghargai prestasi kepada para pemuda, atlet, dan pelatih yang telah mengharumkan nama Kota Salatiga.

“Hal ini sebagai bentuk pengakuan atas kerja keras dan dedikasi mereka,” katanya.

Sementara itu, Penjabat (Pj.) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, prestasi yang diraih para atlet dan pelatih tersebut menunjukkan bahwa kota setempat masih kompetitif. Untuk menghadapi tantangan global ke depan, utamanya olahraga, Yasip menilai minimal ada dua strategi yang harus dilaksanakan.

“Pertama adalah keunggulan komparatif dan yang kedua adalah kompetitif. Sehingga, para atlet dapat memberikan hasil yang maksimal bila dua aspek tersebut dapat terpenuhi,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, Yasip juga menyampaikan selamat kepada atlet dan para pelatih, ketua cabor dan juga kepada pengurus KONI, KORMI, maupun NPCI Salatiga atas prestasi yang telah dicapai dalam berbagai kejuaraan pada tahun ini.

“Juga selamat kepada para pemenang Jambore Pemuda, yang telah dilaksanakan beberapa hari yang lalu,” tukasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version