KUDUS, Lingkarjateng.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi kini memperkuat layanan kesehatan mental dengan membuka klinik psikologi yang melayani pasien dari berbagai usia, mulai anak usia dini hingga lansia.
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi, Dr. dr. Abdul Hakam, M.Si.Med., Sp.A., menyebutkan bahwa layanan ini sudah berjalan dan diminati masyarakat.
“Di klinik psikologi kami, kasus yang ditangani beragam. Mulai dari anak usia dini yang membutuhkan asesmen apakah tergolong anak berkebutuhan khusus atau tidak. Ada juga tes kesiapan sekolah untuk anak usia prasekolah, termasuk tes IQ, serta tes minat bakat dan pemetaan penjurusan SMA sampai kuliah” jelasnya.
Layanan juga mencakup konseling remaja dan dewasa yang mengalami masalah psikologis, seperti tekanan akademik, hubungan sosial, keluarga, percintaan, pekerjaan hingga kasus judi online.
RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Jadi Rujukan Layanan Kaki Palsu di Pantura Timur
Bahkan, pasien lansia pun bisa mendapatkan konseling terkait permasalahan hidup yang mereka hadapi.
Klinik ini juga menangani remaja yang mengajukan dispensasi menikah karena usia belum mencapai 19 tahun. Nantinya akan dilakukan rangkaian psikotes kesiapan berumah tangga dan pemberian edukasi pra nikah.
“Animo remaja untuk melakukan konseling cukup tinggi. Hal ini menunjukkan kesadaran mereka terhadap pentingnya kesehatan mental makin meningkat,” ucapnya.
Tak hanya itu, RSUD juga menerima pasien dengan disabilitas yang membutuhkan pendampingan psikologis.
Pasien-pasien ini sering kali mengalami rasa minder atau takut melangkah dalam kehidupan sosial dan karier.
Klinik juga siap menangani kasus berat seperti gangguan psikotik hingga pasien dengan kecenderungan bunuh diri.
“Beberapa yang kami tangani adalah remaja, dengan latar belakang bermasalahan yang beragam, mulai dari keluarga yang disfungsional, mengalami perundungan di sekolah, remaja dengan masalah konsep diri karena tidak puas dengan citra tubuh yang dimiliki maupun remaja yang membutuhkan konseling untuk memetakan karirnya” terangnya.
Masyarakat dapat mengakses layanan ini setiap Senin hingga Sabtu, dengan tarif pemeriksaan berkisar Rp150.000–Rp200.000 per sesi.
Pasien bisa langsung datang ke bagian pendaftaran untuk mendapatkan layanan, bahkan di hari yang sama.
“Konseling rata-rata cukup 1–2 kali pertemuan. Namun bila kasus cukup berat, bisa diarahkan untuk terapi lanjutan atau dirujuk ke psikiater,” pungkasnya.
Jurnalis: Fahtur Rohman

































