KUDUS, Lingkarjateng.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Kudus terus memperkuat layanan unggulannya di bidang kardiovaskular. Salah satunya melalui klinik subspesialis kardiovaskular yang kini menjadi rujukan utama bagi pasien dengan gangguan jantung dan pembuluh darah.
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi, dr. Abdul Hakam, M.Si, Med., Sp.A., menjelaskan bahwa pasien rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dapat langsung mendatangi klinik kardiovaskular tanpa harus melalui prosedur berbelit.
Klinik tersebut melayani pemeriksaan dan pengobatan penyakit terkait jantung serta pembuluh darah, mulai dari hipertensi hingga serangan jantung.
“Rujukan FKTP bisa langsung datang ke klinik kardiovaskular. Setiap hari pasien yang datang cukup banyak, rata-rata sekitar 50 orang per hari,” ungkapnya.
Tak Perlu ke Kota Besar, Layanan Cathlab RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Sudah Tercover BPJS
Salah satu layanan yang tengah disiapkan adalah kardiointervensi, yakni tindakan medis untuk menangani sumbatan pembuluh darah yang berisiko menimbulkan serangan jantung.
Dokter Supartono, Sp.PD, KKV, selaku dokter spesialis kardiovaskular intervensi, akan menjadi tenaga utama dalam pelayanan tersebut.
“Intervensi nanti bisa dilakukan di CathLab, mulai dari kateterisasi, pembalonan, hingga pemasangan stent. Sarana dan prasarana sudah siap, tinggal menunggu proses administrasi dan approval kompetensi dari BPJS,” terang dr. Hakam.
Menurutnya, meski tindakan intervensi belum bisa dilakukan karena menunggu izin resmi, jumlah pasien dengan keluhan kardiovaskular tetap tinggi.
Kondisi ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan jantung terpadu di RSUD Kudus.
RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Buka Layanan Bedah Saraf, Jadi Rujukan Utama di Pantura Timur
RSUD dr. Loekmono Hadi juga berupaya menambah tenaga kesehatan untuk mendukung layanan ini. Namun, proses rekrutmen harus melalui persetujuan Pemerintah Kabupaten Kudus.
“Kebutuhan SDM sudah kami ajukan, tinggal menunggu mekanisme dari Pemkab,” tambahnya.
dr. Hakam menegaskan, dengan dukungan pemerintah daerah, dana cukai, serta pendapatan BLUD dari pasien, RSUD Kudus optimistis bisa meningkatkan kualitas pelayanan.
“Harapannya, layanan Kardiovascular intervensi ini segera bisa dijalankan sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke kota lain untuk mendapat tindakan medis kardiovaskular,” pungkasnya.
Jurnalis: Fahtur Rohman


































