SEMARANG, Lingkarjateng.id – Menjelang meningkatnya mobilitas masyarakat pada perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi meminta seluruh penyedia jasa transportasi angkutan umum agar memastikan kesiapan pengemudi serta kelayakan armada sebelum beroperasi.
Imbauan tersebut disampaikan menyusul kecelakaan tunggal bus PO Cahaya Trans di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, pada Senin, 22 Desember 2025 dini hari. Insiden itu mengakibatkan 16 penumpang meninggal dunia dan 18 orang lainnya mengalami luka-luka.
Luthfi menegaskan, faktor kelelahan pengemudi masih menjadi penyebab dominan kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, ia meminta pengemudi tidak memaksakan diri untuk tetap melanjutkan perjalanan apabila kondisi fisik tidak memungkinkan.
“Kalau memang lelah atau sudah di titik jenuh, istirahat. Jangan dipaksakan, baik itu angkutan umum maupun kendaraan pribadi,” tegas Luthfi saat menjenguk korban kecelakaan bus PO Cahaya Trans di RSUP dr. Kariadi, Kota Semarang, Senin, 22 Desember 2025.
Ia menyampaikan bahwa sebagai wilayah lintasan nasional, Jawa Tengah telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung bagi pengemudi untuk beristirahat selama perjalanan.
“Jawa Tengah ini saluran nasional. Titik lelah dan titik jenuh sudah kami siapkan, silakan mampir di rest area, hotel, UMKM, atau warung-warung,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyiagakan posko terpadu di sejumlah terminal untuk mendukung keselamatan selama arus Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Di seluruh terminal sudah ada posko yang bisa digunakan untuk konsultasi, baik oleh sopir maupun untuk pengecekan kendaraan,” kata Luthfi.
Luthfi berharap seluruh penyedia jasa transportasi dapat meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan standar keselamatan guna melindungi penumpang serta menekan angka kecelakaan selama periode Nataru.
Sumber: Humas Pemprov Jateng
Editor: Rosyid


































