KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus masih mengupayakan relokasi pedagang Pasar Bitingan ke Pasar Saerah. Pemindahan ditarget bisa dilakukan sebelum akhir tahun 2025.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, menyampaikan pemerintah mengutamakan prinsip humanisme dalam merelokasi pedagang. Ia menegaskan bahwa relokasi saat ini diperuntukkan bagi pedagang sayur yang biasa berjualan dari malam hingga pagi di Pasar Bitingan.
“Pemindahan ini kami utamakan bagi pedagang yang biasanya berjualan di jalan (di area luar Pasar Bitingan). Jadi biar mereka berdaya, punya tempat dan naik kelas. Apalagi musim hujan itu kan mereka kasian harus kehujanan, sehingga kami berkolaborasi dengan pihak swasta supaya mereka bisa pindah ke Pasar Saerah,” terangnya, Kamis, 11 Desember 2025.
Pasar Bitingan Kudus Akan Tetap Dikosongkan Meski Pedagang Enggan Relokasi
Pemkab Kudus akan melakukan intervensi supaya negosiasi dengan pihak swasta bisa tetap menguntungkan para pedagang, terutama masalah harga sewa agar tidak terlalu mahal.
“Kami mengajak sosialisasi tanpa kekerasan, tetap humanis dan merangkul semua. Pemkab memang belum bisa membangunkan bangunan baru, jadi kami kerja sama dengan pihak swasta. Nanti ketika sudah pindah semua, kami juga akan support terus supaya pedagang bisa beraktivitas dengan aman, nyaman dan pasar selalu ramai,” terangnya.
Sementara itu Plh Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Djati Solechah, menyampaikan sudah ada 468 pedagang Pasar Bitingan yang mendaftar untuk menempati Pasar Saerah. Menurutnya, para pedagang diharapkan bisa tertampung semua di pasar tersebut.
“Jumlah pendaftar (Pasar Saerah) itu lebih dari 600 pedagang, tapi yang terverifikasi itu sekitar 468 pedagang. Target kami kalau bisa pindah sekitar pekan ketiga bulan Desember ini,” bebernya.
Menurutnya para pedagang masih berembug terkait biaya sewa kios dan los di Pasar Saerah.
“Saat ini masih menunggu kesiapan pihak Pasar Saerah untuk mengundang pedagang yang sudah mendaftar. Mereka nanti akan berembug sendiri terkait harga dan waktu operasionalnya. Kalau saat ini perkiraan harganya sekitar Rp 49 ribu, lebih murah jika dibanding sewa di tempat sebelumnya yakni bisa sekitar Rp 60-70 ribu,” tuturnya.
Jurnalis: Nisa Hafizhotus Syarifa
Editor: Ulfa
































