SALATIGA, Lingkarjateng.id – Puluhan titik terdampak angin kencang yang melanda di Kota Salatiga pada Selasa, 4 November 2025.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga hingga Rabu, 5 November 2025 setidaknya ada 80 titik terdampak angin kencang, baik permukiman, fasilitas pendidikan, hingga sarana publik.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Salatiga, Roy Anjar, menyampaikan bahwa bencana ini menyebabkan sejumlah bangunan rusak, pohon tumbang, dan akses jalan tertutup.
“Kami terus melakukan asesmen dan penanganan di lapangan bersama lintas instansi,” jelas Roy, Rabu, 5 November 2025.
Dia merincikan dampak angin kencang yang melanda Kota Salatiga, di antaranya sejumlah fasilitas umum termasuk 6 sekolah Dasara dan 1 SMK, 1 puskesmas pembantu.
Kemudian 31 rumah rusak akibat tertimpa pohon, sementara 18 rumah lainnya mengalami kerusakan pada bagian atap karena terpaan angin kencang.
“Selain itu, 8 rumah tercatat rusak ringan pada bagian atap,” ungkapnya.
Akibat angin kencang yang merusak rumah warga, sejumlah warga memilih mengungsi. Tercatat ada 15 kepala keluarga (KK) mengungsi ke rumah kerabat karena rumah mereka mengalami kerusakan berat.
“Tercatat pula 3 unit mobil rusak tertimpa atap rumah. Area pemakaman juga tidak luput dari dampak, dengan 1 titik tembok makam roboh,” terangnya.
Hingga saat ini, 20 titik jalan umum sempat tertutup akibat material pohon tumbang dan reruntuhan lain. Dari total 80 laporan yang masuk, 38 titik sudah tertangani.
“Upaya penanganan dilakukan oleh gabungan personel BPBD, TNI, Polri, DLH, Dinas Sosial, DPU, PMI, relawan kota, relawan kelurahan, serta masyarakat. Sementara itu, bantuan sudah didistribusikan ke 5 titik terdampak,” ujarnya.
BPBD memperkirakan kerugian sementara mencapai Rp373, 05 juta. Kerugian tersebut merupakan akumulasi dari kerusakan bangunan (sekolah, rumah, perabot) sebesar Rp272,3 juta; kerusakan pohon senilai Rp81 juta; kendaraan Rp18 juta dan tembok makam Rp1,7 juta.
Roy memastikan upaya penanganan dan pemulihan terus dilakukan, termasuk pembersihan jalur yang terdampak hingga pendataan bantuan lanjutan bagi warga.
Jurnalis: Angga Rosa
Editor: Ulfa































