GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Setelah mengalami kerusakan selama bertahun-tahun, jalan Wirosari-Karangasem yang menghubungkan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Pati, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Grobogan bakal diperbaiki.
Sekretaris Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Grobogan, Wahyu Tri Darmanto mengatakan bahwa jalan Wirosari-Karangasem masuk tahap lelang. Ia mengatakan, waktu yang akan digunakan dalam pengerjaan proyek tersebut sekitar 240 hari kalender.
“Proyek rehabilitasi jalan tersebut masih dalam proses lelang. Nanti pada tanggal 17 Januari 2024 rencananya akan ada penandatanganan kontrak,” kata Wahyu Tri Darmawanto, pada Jumat, 12 Januari 2024.
Warga Keluhkan Jalan Rusak di Desa Tambakselo Grobogan yang Tak Kunjung Diperbaiki
Untuk pengerjaan proyek tersebut, dana yang dianggarkan senilai Rp 5,878 miliar melalui pendanaan dari DAK (Dana Alokasi Khusus) APBD Kabupaten Grobogan 2024.
Ia menuturkan, dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan jalan sepanjang 1,143 kilometer dengan lebar 5 meter dengan betonisasi serta Asphalt Treated Base (ATB) sepanjang 163 x 4,5 meter.
Ia menjelaskan, dari jalan sepanjang 942 kilometer, yang berada dalam kondisi mantap sepanjang 814 kilometer. Sedangkan yang perlu diperbaiki sepanjang 128 kilometer.
Dalam mengerjakan perbaikan jalan, pihaknya mengatakan lebih mengutamakan titik yang paling mendesak. Hal ini karena, kata dia, anggaran yang dimiliki untuk perbaikan jalan terbatas.
“Karena anggaran yang kita miliki juga terbatas, maka kita utamakan yang paling urgent dan prioritas,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, kerusakan Jalan Wirosari-Karangasem tepatnya di Desa Tambakselo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan dikeluhkan warga sekitar.
Sukardi, salah satu warga Dusun Jatisari Desa Tambakselo mengatakan bahwa jalan yang rusak itu, menjadi akses dari Desa Karangasem sebagai sentra produksi genteng untuk menuju Wirosari. Sehingga diperlukan perhatian khusus dari pemerintah, terkait perbaikan jalan di Desa Tambakselo.
“Karena Desa Karangasem itu banyak produksi genteng, jadi jalan di sini harusnya bagus. Karena dikhawatirkan membuat genteng banyak yang pecah saat pengiriman,” ucapnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)


































