JEPARA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menggandeng Universitas Diponegoro (Undip) Jepara untuk memaksimalkan potensi perikanan. Hal itu diungkapkan Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta saat rapat inisiasi kerja sama di Ruang Rapat I Setda Jepara pada Kamis, 20 Juni 2024.
“Kami memacu pembangunan dan pengembangan usaha perikanan yang maju, produktif dan berdaya saing tinggi, dengan pembangunan berkelanjutan dan terarah,” kata Edy.
Edy mengungkapkan bahwa Jepara mempunyai sumber daya perikanan yang cukup besar, baik dari segi usaha perikanan tangkap, budi daya, maupun pengolahan dan pemasarannya. Menurut data yang diterimanya, terdapat 3.190 kapal dan perahu yang digunakan 8.542 nelayan di Jepara. Selama 2023, hasil tangkapan ikan nelayan Jepara mencapai sekitar 15 ton.
Menurutnya potensi tersebut harus dikembangkan melalui dukungan berbagai pihak, salah satunya sinergisitas antara pemerintah dengan perguruan tinggi.
“Mei lalu kita juga sudah teken kerja sama dengan LPPM Undip. Saya berharap kerja sama berikutnya di bidang kelautan dan perikanan. Kami harap Undip dapat berkontribusi dalam pemikiran, ide serta paket teknologi untuk pengembangan perikanan budidaya dan pengolahan hasil perikanan,” paparnya.
Undip sebagai perguruan tinggi terbesar di Jawa Tengah diharapkan dapat melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di Kabupaten Jepara.
“Jepara ini seperti menjadi rumah kedua Undip, karena memliki kampus juga disini. Saya harap Undip memberikan kontribusi pemikiran dan teknologi,” ujar Edy.
Dirinya juga berharap paket teknologi yang dikerjasamakan berdampak luas bagi masyarakat khususnya di bidang perikanan budi daya dan pengolahan hasil perikanan. Pemerintah Kabupaten Jepara juga telah menyiapkan lahan seluas 2 hektar untuk budi daya ikan nila laut di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perikanan, Farikhah Elida, menyampaikan pemilihan lokasi tersebut berdasarkan Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP2K) Provinsi Jawa Tengah. Beberapa lokasi di Perairan Jepara dicadangkan sebagai kawasan konservasi diantaranya adalah perairan sekitar ujung piring, Mlonggo.
“Pengelolaan kawasan konservasi bukanlah hal yang mudah dilakukan karena menyangkut aspek-aspek yang luas baik biologis, ekologis serta sosial ekonomis. UNDIP sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki segudang pemikir, menjadi harapan utama agar upaya pengelolaan kawasan konservasi sesuai dengan arah yang benar,” ungkap Elida.
Sementara itu Prof. Drs. Sapto Purnomo Putro, M. Si, Ph.D. selaku Ketua Departmen Biologi Fakultas Sains dan Matematika Undip menyampaikan bahwa kerja sama ini sebagai bentuk aplikasi tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Serta memberikan solusi kepada pemkab untuk memaksimalkan potensi yang saat ini terjadi di wilayah Kabupaten Jepara.
“Kedepannya kami akan sajikan konsep budi daya perikanan modern, baik itu di air laut maupun air tawar,” kata Prof. Sapto.
Ia mengatakan kerja sama ini baru bisa terlaksana pada tahun 2025 mendatang, setelah kajian terkait tempat yang akan menjadi lokasi kegiatan. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)


































