BATANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana menjelang puncak musim hujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Wawan Nurdiansyah, mengatakan pihaknya telah menyiapkan posko, logistik, serta sarana dan prasarana untuk menghadapi berbagai potensi bencana.
Menurutnya, kesiapsiagaan dilakukan bersama pemerintah desa melalui edaran resmi yang akan disosialisasikan kepada masyarakat.
“Kami juga akan memberikan surat edaran kebencanaan pada pemerintah desa melalui kecamatan untuk disosialisasikan pada warga. Kita sambil piket untuk tetap stay and call antisipasi bencana,” katanya di Batang, Rabu, 19 November 2025.
Wawan menjelaskan intensitas hujan yang tinggi terjadi baik di wilayah pegunungan maupun dataran rendah.
Pihaknya memantau sejumlah titik rawan longsor seperti Kecamatan Blado, Reban, Bawang, Tersono, dan Bandar. Sementara itu, wilayah rawan banjir meliputi Kecamatan Batang, Gringsing, dan Warungasem.
“Khusus untuk Desa Gerlang Kecamatan Blado dan Pranten akan menjadi perhatian utama karena di situ merupakan wilayah rawan longsor saat musim hujan. Kemudian wilayah yang menjadi perhatian kami untuk rawan banjir adalah di Kecamatan Gringsing dan Batang,” katanya.
Wawan menyampaikan bahwa berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Desember 2025 hingga Februari 2026.
“Oleh karena itu, kami mengimbau pada masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat intensitas curah hujan cukup tinggi. Apalagi warga menjumpai ada keretakan tanah di perbukitan agar timbun dengan tanah untuk mencegah resapan air yang bisa menimbulkan longsor,” katanya.
Ia juga mengingatkan warga di permukiman untuk memangkas dahan atau ranting pohon yang rimbun guna mencegah risiko pohon tumbang selama cuaca ekstrem.
Jurnalis: Ant
Editor: Rosyid
































