JEPARA, Lingkarjateng.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jepara menggelar pelatihan teknik inovasi ukir klasik bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) usaha mebel di Desa Petekeyan, Kecamatan Tahunan.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 19-21 Agustus 2025 ini bertempat di Griya Ukir Petekeyan.
Pelatihan ini diikuti 25 perajin dan menghadirkan dua orang instruktur yaitu Suyoto dari Yayasan Peluk Jepara dan Pengajar SMKN 2 Jepara, Rustam.
Kepala Disperindag Kabupaten Jepara, Zamroni Lestiaza, menjelaskan bahwa pelatihan teknik inovasi ukir bagi perajin ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para perajin hingga hasil ukirannya lebih baik lagi.
“Ini juga sekaligus implementasi dari program Bupati Jepara yaitu MULUS,” ujarnya pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Di samping Sentra Ukir Petekeyan, lanjut Zamroni, tahun ini juga diselenggarakan pelatihan bagi perajin ukir di berbagai tempat, di antaranya, Sentra Almari Kecapi, Sentra Meubel Tahunan, Sentra Patung Ukir Mulyoharjo.
Kemudian Sentra Kerajinan Kayu Kawak, Sentra Gerabah Mayong Lor, Sentra Konveksi Mayong Lor, Sentra Monel Kriyan, Sentra Kerupuk Ikan Pengkol, Sentra Snack Bakalan, dan Sentra Konveksi Nalumsari.
“Pelatihan kami berikan sesuai kebutuhan dari masing-masing sentra berupa inovasi produk, digital marketing, kemasan, desain produk, dan tata cara ekspor dan lain-lain,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa pelatihan tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang dialokasikan untuk pelatihan IIKM di Kabupaten Jepara.
“Selain yang wajib untuk pembinaan dan pelatihan industri rokok, tahun ini juga mulai menyasar sentra-sentra IKM yang ada di Jepara. Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan, pemasaran juga lebih mengetahui apa yang mereka butuhkan. Ini merupakan bentuk peran Pemda dalam Pengembangan IKM di Jepara,” pungkasnya.
Sementara itu, Tokoh Ukir Jepara dari Griya Ukir Center Petekeyan, Marsodiq, memberikan apresiasi terhadap pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemkab Jepara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
“Dengan keterampilan yang semakin meningkat, diharapkan perajin juga semakin sejahtera,” ujarnya.
Jurnalis: Tomi Budianto
Editor: Rosyid
































