KENDAL, Lingkarjateng.id – Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki berpesan agar jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), dan Pemadam Kebakaran (Damkar) meningkatkan semangat, kompetensi, profesionalitas, serta kualitas pelaksanaan tugas sebagai abdi negara, abdi masyarakat dan abdi pemerintah.
Hal ini disampaikan, saat memimpin Apel Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Satpol PP, HUT ke-62 Satlinmas, HUT ke-105 Damkar, di Alun-Alun Kabupaten Kendal, pada Senin, 4 Maret 2024.
“Momentum HUT Satpol PP, Satlinmas, Damkar ini diharapkan dapat meningkatkan keberadaannya secara profesional karena peran mereka ini sangat diharapkan oleh masyarakat,” kata Wabup Kendal.
Pada kesempatan tersebut, Wabup Kendal juga berpesan, agar Satpol PP, Satlinmas, Damkar dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menciptakan suasana aman dan tertib dalam mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024.
“Kemudian, teruslah berkoordinasi bersama segenap pihak untuk melakukan pemantauan terhadap harga bahan pokok untuk memastikan kecukupan stok dan stabilitas harga,” tegas Wabup Kendal.
Ia juga meminta agar Satpol PP, Satlinmas, Damkar terus menjalin koordinasi dalam memantau stok BBM terlebih saat ini menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Dalam kesempatan tersebut, Damkar menunjukkan simulasi penanganan ular sanca yang saat ini dimungkinkan banyak muncul di permukiman warga.
Wakil Bupati mengakui, saat ini sarana prasarana yang dimiliki Damkar untuk penanganan binatang liar dinilai masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, ke depan sarana dan prasarana tersebut akan ditambah untuk mendongkrak kinerja personel.
“Insya Allah kedepan kita akan tambah, agar mereka dapat bekerja secara profesional,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Damkar, Bambang Djoko Pitono menjelaskan, kemunculan binatang buas merupakan siklus tahunan yang harus diwaspadai oleh seluruh warga.
Dalam penanganannya, lanjut Bambang, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan.
“Teman-teman juga telah mengikuti pelatihan dan diklat, sehingga memiliki kompentensi dan teruji. Secara teknis dalam penanganan ular kita menggunakan alat pencapit,” ungkap Bambang.
Sedangkan, Pelaksana Bidang Kebakaran Damkar Kendal, Mulyanto menjelaskan, ada 18 kejadian Animal Rescue berhasil ditangani, dan berbagai jenis hewan yang dianggap membahayakan jiwa manusia berhasil dievakuasi, diantaranya ular yang masuk rumah, sarang tawon, biawak, hingga monyet yang mengganggu masyarakat.
“Paling banyak ular dan sarang tawon yang kita evakuasi. Ini ada ular panjangnya 3,5 meter yang kita evakuasi di wilayah Boja,” terangnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)