Viral Spesifikasi Jalan Winong Kendal Nyusut, Kades: Itu Belum Selesai

MENINJAU: Kepala Desa Winong, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Angsori (batik kuning) saat menunjukkan jalan yang sempat viral, Selasa, 29 Agustus 2023. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

MENINJAU: Kepala Desa Winong, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Angsori (batik kuning) saat menunjukkan jalan yang sempat viral, Selasa, 29 Agustus 2023. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Kepala Desa Winong, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal memberikan klarifikasi terkait video viral yang menyebut pembangunan jalan di desa setempat tidak sesuai dengan spesifikasinya. Video tersebut diunggah di Instagram dengan memperlihatkan seseorang sedang mengukur ketinggian atau ketebalan beton jalan serta kondisi jalan baru yang sudah pecah-pecah.

“Jalan cor yang harusnya tebal 12 cm nyusut jadi 5 cm belum juga dilewati sudah pecah, up min,” tulis akun itu.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Winong Angsori menyebut saat video itu viral jalan tersebut belum selesai dibangun.

“Saat viral itu pengerjaannya belum selesai. Sebelum viral itu sebenarnya kita sudah mengumpulkan warga untuk menindaklanjuti pengerjaannya. Dan orang yang memviralkan video ini tidak tahu kondisi sebenarnya, karena tidak berada di Desa Winong,” ujarnya, Selasa, 29 Agustus 2023.

Angsori menjelaskan pengerjaan jalan tersebut sempat dihentikan sementara, sehingga kondisi jalan belum maksimal dan masih terdapat beberapa titik dengan ketebalan yang berbeda.

“Pertama kita lakukan pembangunan sebelum peringatan 17 Agustus. Setelah itu kita berhenti, karena Desa Winong sebagai tempat upacara. Ada memang keluhan dari warga, ada beberapa titik yang tidak sesuai dengan ketebalan, maka kita tunda. Setelah Agustusan kita kumpulkan warga untuk menindaklanjuti,” terang Angsori.

Ia mengatakan pembangunan jalan tersebut menggunakan anggaran Dana Desa sebesar Rp 50 juta, dengan panjang jalan 85 meter, ketebalan sekira 15 sentimeter dan lebar 3 meter.  

“Sebelumnya yang membuat warga protes itu ketebalannya ada yang 8 sentimeter, 10 sentimeter. Itu beda-beda di beberapa titik, tapi sebenarnya itu kita jadikan landasan kerja saja. Karena jalan ini masih nol, masih permulaan, sehingga butuh penguatan dan dalam jangka panjang supaya kuat dan tidak ada keretakan,” paparnya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Winong, Rohmat mengaku senang jalan desa tersebut sudah dibangun.

“Kemarin cornya setelah dibangun agak kurang bagus karena belum dipakai sempat retak-retak, tapi sekarang sudah dibenerin. Alhamdulillah senang sekarang sudah bagus,” ujarnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version